Tahun ini, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Pemprov Jatim menyiapkan 2.598 orang petugas pemeriksa kesehatan hewan ternak kurban baik pemeriksaan sebelum pemotongan/ante mortem dan pemeriksaan sesudah pemotongan/post mortem.
Di sisi lain, Gubernur Khofifah mengapresiasi langkah dari Pemkab Ngawi yang membangun hilirisasi dengan memanfaatkan peternakan seperti sawojajar farm dan berdampak terhadap kualitas peternakan serta pelaku UMKM di Ngawi.
Gubernur Khofifah menegaskan, bahwa menyambut Idul kurban, Disnak Jatim menyiapkan Juru Sembelih Halal (Juleha) sebanyak 3.254 orang.
Nantinya, para Juleha tersebut akan diperbantukan melalui pemotongan ternak kurban di RPH dan di tempat tempat kurban di 38 kabupaten/kota se Jatim.
Secara berkala lanjut Gubernur Khofifah pemeriksaan dan pengawasan kesehatan hewan dilakukan secara ketat di berbagai titik penjualan, rumah potong hewan, dan peternakan.
PMK dan LSD Terkendali
Sementara itu, terkait kekhawatiran masyarakat adanya Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak kurban, Gubernur menegaskan bahwa penyakit PMK dan LSD terus menurun secara signifikan dan terkendali hingga Mei 2025.
Proses pengendalian terus dilakukan melalui bantuan vaksin, obat obatan, vitamin dan desinfektan dari anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementwrian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Khofifah menyebut bahwa penerapan SOP lalu lintas ternak antar wilayah mampu menurunkan dan mengendalikan kasus PMK dan LSD pada hewan kurban.
“Allhamdulillah PMK dan LSD pada hewan kurban baik kambing, domba dan sapi bisa dilaksanakan dengan menerapkan SOP lalu lintas ternak antar wilayah,” sebutnya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Ibu Gubernur dalam memberi dukungan pemberian vaksin bagi para peternak.
Ia menjelaskan, bahwa Pemkab Ngawi bersama sektor swasta berkomitmen dan bermitra dengan kelompok tani pembudidaya sapi sekitar sawojajar farm membuat tempe dan tahu.
“Nantinya para peternak dan pelaku UMKM bisa memanfaatkan ampas tempe dan tahu untuk suporting pakan ternak dengan protein tinggi,” ujarnya. (*)