“Jadi, ada yang stress gara-gara kalah judi. Kami tekankan itu beda ya antara kecanduan dengan stress kalah judi. Kalau orang stres kalah judi itu ada penanganannya namanya trauma healing. Tapi yang saat ini kita bicarakan adalah kecanduan, kecanduan tuh ada yang enggak bisa lepas gitu. Judi online ya, nah inilah yang kemudian diatasi,” tegas Emil.
Tak hanya rentang usia yang menjadi perhatian dalam hal ini. Namun juga dikatakan Emil bahwa pasien korban judol yang dirawat di RSJ Menur ternyata juga berasal dari berbagai latar belakang profesi.
“Yang menarik itu, ada yang pendidikannya S1 bahkan ada yang merupakan konsultan keuangan jadi mereka ini berbagai latar belakang. Artinya judol ini tidak memandang latar belakang dalam mencekleher mereka dan merasuki kecanduan adiksinya itu,” tegas Emil.
Untuk judi online ada susunan saraf pusat yang terpengaruh, ada sebuah dopamin yang kemudian muncul yang menyebabkan ketergantungan. Dan ini berkaitan dengan susunan saraf pusat sehingga ditangani oleh psikiatrik.
“Jadi, psikolog sama psikiater beda psikiater ini bahkan bisa meresepkan obat untuk me menangani kondisi-kondisi kejiwaan gitu. Jadi yang ditangani di Menur ini ada yang inap dan ada yang bisa rawat jalan ya, karena dia bisa merugikan diri sendiri atau bahkan orang-orang terdekatnya,” pungkas Emil. (*)