ICE dan Indonesia International Arts Festival 2025 Berakhir, Surabaya Sabet Dua Penghargaan

ICE dan Indonesia International Arts Festival 2025 Berakhir, Surabaya Sabet Dua Penghargaan
Gelaran Indonesia City Expo (ICE) ke-21 dan Indonesia International Arts Festival 2025 yang berlangsung di Grand City Surabaya resmi ditutup pada Sabtu (10/5/2025) malam. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2025.

Windu menyebutkan bahwa penjurian dilakukan secara diam-diam sejak hari kedua dan ketiga oleh para juri yang terdiri dari berbagai latar belakang. Di antaranya adalah Boediono MBA, Wakil Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Jawa Timur Jatim, serta Thomas Ari Kristianto dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

“Jadi (penilaian) bukan pada hari pertama, tapi hari kedua dan ketiga dilakukan, mereka berkeliling untuk menilai. Nah, dari situlah akan ketahuan siapa pemenang setelah dilakuan explore oleh para dewan juri,” ungkapnya.

Sedangkan untuk penilaiannya meliputi berbagai aspek mulai dari desain stan, luas area pameran, hingga orisinalitas penyajian. Sedangkan untuk Indonesia International Arts Festival 2025, dewan juri berasal dari kalangan pelaku seni dengan penilaian yang dilakukan secara terpisah selama tiga hari berturut-turut.

“(Dewan Juri) dari pelaku seni, ada tiga dewan juri. Mereka yang menilai, itu dari hari pertama selama tiga hari berturut-turut, mereka yang melakukan penilaian sampai akhir,” ungkap Windu.

Windu juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam acara tersebut. Khususnya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Wali Kota Eri Cahyadi sekaligus Ketua Dewan Pengurus APEKSI.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada warga Surabaya, Pemkot Surabaya, Pak Wali Kota Eri Cahyadi yang sudah kerja keras berkolaborasi dengan kami. Beliau (Eri Cahyadi) sebagai tuan rumah sekaligus Ketua Dewan Pengurus APEKSI,” katanya.

Windu mengakui bahwa keberhasilan acara ini juga tidak lepas dari kerja sama yang solid dengan seluruh jajaran Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemkot Surabaya.

“Mohon maaf kalau ada kekurangan, kalau saya selaku penyelenggara belum bisa maksimal, tapi sejauh ini acara berjalan lancar, sangat ramai. Pengunjung cukup banyak sampai hari terakhir ini,” ungkap dia.

Terkait penyelenggaraan ICE di masa depan, Windu menyebut bahwa acara tahunan ini kemungkinan besar akan kembali digelar pada tahun 2026 di Kota Medan. “Harapan nanti ICE ke depannya semakin ramai, semakin menarik dan semakin diminati seluruh masyarakat,” pungkas Windu.

Sekadar informasi, Munas VII APEKSI 2025 digelar pada 6-10 Mei di Kota Surabaya. Rangkaian kegiatan meliputi Youth City Changers (6-7 Mei), Forum Komunikasi Digital (7 Mei), Munas VII (8-9 Mei), Ladies Program dan City Tour (8 Mei), Dinner di Kenjeran (8 Mei), Indonesia City Expo (ICE) (8-10 Mei), Karnaval Budaya (9 Mei), serta Mayor’s Fun Match Football (10 Mei). (*)

Editor: Wetly