Cor Beton dan Pesona Gunung Kelud, Strategi Pemkab Kediri Gaet Turis

Cor Beton dan Pesona Gunung Kelud, Strategi Pemkab Kediri Gaet Turis
Pekerja melakukan aktivitas fisik pembangunan jalan menuju Kawah Kelud, Kabupaten Kediri. Proyek ini ditargetkan selesai akhir Mei 2025 sebagai upaya memperkuat sektor pariwisata dan mitigasi bencana.

Hanya saja, sebelum masuk ke terowongan pekerjaan jalan waktu itu hanya dilakukan pengerasan CBT (cement treated base). Selain waktu pekerjaan yang sudah lama, karena tergerus air saat hujan kondisi jalan tersebut rusak.

“Jadi yang dulunya jalan masih tanah (pengerasan CBT) kini kita bangun dengan cor,” ungkapnya.

Diterangkan Irwan, pembangunan jalan di puncak gunung itu dipilih menggunakan cor karena dinilai lebih tahan dibandingkan aspal. Selain ancaman kerusakan jika terjadi erupsi, jika musim hujan resiko kerusakan jalan aspal juga lebih besar.

Jalan yang dibangun dengan anggaran Rp650.139.000 dari APBD 2025 tersebut memiliki panjang 241 meter dan lebar 4 meter. Pekerjaan pembangunan telah dimulai pada 28 Februari dan diperkirakan selesai sekitar akhir Mei mendatang.

“Untuk kondisi jalan menuju puncak secara keseluruhan kita lihat kondisi baik, (prosentasenya) sekitar 92 persen. Memang ada beberapa bagian lubang-lubang di jalan aspal tapi tidak banyak” urai Irwan.

Keindahan pariwisata Gunung Kelud tak hanya menarik wisatawan domestik, melainkan juga wisatawan asing. Selain akses menuju puncak yang bisa ditempuh dengan kendaraan, salah satu yang menjadi magnet bagi wisatawan tak lain keindahan kawah Kelud.

 

“Itu pemandangannya luar biasa, tidak banyak yang seperti itu di Indonesia. Ini kali pertama aku melihat kawah seperti itu, dibandingkan dengan kawah gunung lain ini sangat bagus,” ucap Gwyn Roberts salah satu wisatawan asal Australia yang ditemui di puncak Kelud.(Adv/Prokopim Kabupaten Kediri/abi)

Penulis: Moch Abi Madyan