“Kalau dari segi skill, rata-rata anak-anak punya kemampuan yang seimbang. Tapi yang membedakan adalah mental bertanding mereka. Ini yang sedang kita asah,” jelasnya.
Sebagai juara bertahan di ajang Porprov sebelumnya, Sidoarjo tentu mengemban ekspektasi besar. Namun Amir menegaskan bahwa target pribadi sebagai pelatih bukan untuk menjadi beban bagi para pemain.
“Setiap pelatih pasti punya target lebih baik dari sebelumnya. Tapi saya tidak ingin itu menjadi tekanan bagi anak-anak. Kami ingin mereka tampil lepas dan percaya diri. Karena mempertahankan gelar biasanya lebih sulit daripada merebutnya,” tegas Amir.
Dengan waktu persiapan yang masih cukup panjang, tim sepak bola Sidoarjo optimis bisa membentuk skuad solid dan kompetitif demi menjaga tradisi prestasi di ajang olahraga terbesar tingkat provinsi tersebut.(*)