OJK Sukseskan Program Pemerintah Pusat, Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Kemajuan Ekonomi Jatim

OJK Sukseskan Program Pemerintah Pusat, Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Kemajuan Ekonomi Jatim

“Sementara untuk PDRB Jatim didominasi oleh Industri Pengolahan (31,42 persen), Perdagangan (18,70 persen), Pertanian (10,22 persen), konstruksi (8,49 persen) dan Akomodasi Mamin (6,24 persen),” jelasnya.

Selanjutnya, Gubernur Khofifah juga menjelaskan capaian realisasi investasi Jatim dalam 6 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, capaiannya mencapai Rp147,3 triliun meningkat 1,5 persen dari tahun 2023. Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai Rp147,3 triliun.

“Saya kira investasi kita dari data sangat positif. Secara nasional capaian investas kita berkontribusi sebesar 8,6 . Ini semua bisa terjadi karena itu tadi, kolaborasi dan sinergi bersama,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga mengajak seluruh kepala daerah untuk bersinergi dan berkolaborasi bersama membangun perekonomian bangsa. Sebab menurutnya, semangat Presiden RI Prabowo Subianto mewujudkan Indonesia Swasembada Pangan hanya akan terjadi bila ada kolaborasi antar daerah.

“Potensi dari alam itu peluangnya sangat besar sekali. Di Jatim saat ini sudah dihasilkan 13 ton gula per hektar. Sementara nasional baru 5 ton per hektar. Kalau daerah lain bisa berkolaborasi, mereplikasi apa yang sudah dilakukan oleh Jatim. Insyaallah tahun ini, hitungan saya kita bisa swasembada gula,” tegas Khofifah optimis.

“Untuk daging sapi juga sama. Jatim sudah menghasilkan 5 juta ekor sapi potong, tertinggi di Indonesia. Kenapa tinggi karena di Jatim ada Balai Besar Inseminasi Buatan ( BBIB). Milik Kementan tetapi lokasinya di Jawa Timur sehingga peternak Jatim memiliki peluang besar belajar teknologi peternakan terutama sapi. . Kalau daerah lain belajar di sini, Insya Allah dalam 3 tahun Indonesia bisa swasembada daging,” tambahnya lagi.

Diakhir, Gubernur Khofifah juga berkomitmen bersama OJK untuk turut menyukseskan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo. Kehadiran OJK dapat menjadi guidance bagi koperasi yang belum bisa menentukan unit usahanya. Karena anggaran yang digelontorkan bisa mencapai Rp5 miliar per desa/kelurahan.

“Para kades dan lurah se Jatim kami undang untuk mendapat arahan langsung dari Menko Pangan, Mendes, wamendagri, wamen BUMN serta Wamen Koperasi . Bahkan kami juga sudah bahas bersama Dekopinwil dan semuanya setuju serta merekomendasikan agar OJK bersama menguatkan pelaksanaan Koperasi Merah Putih. Karena mereka butuh pèndampingan untuk buka unit usaha apa. Kalau dibuka saja dua unit, LPG 3 kg dan agen pupuk. Saya kira mereka bisa untung dan berkembang,” pungkasnya. (*)