Selain itu, kata Farid, warga juga meminta agar dipertemukan dengan pengelola Citra Land, sehingga pihaknya akan berusaha untuk memfasilitasi rencana pertemuan tersebut.
Menurut politisi PKB ini, warga RW 08 mengaku khawatir, Jika sekolah tersebut terbangun dan beroperasi, maka akses jalan umum yang digunakan aktivitas selama ini menjadi padat sehingga timbul kemacetan.
“Untuk itu kami masih membutuhkan kajian terkait arus lalu lintasnya, sehingga investor mendapatkan kepastian, termasuk solusi-solusinya,” ujarnya.
Komisi B berharap bisa terjadi komunikasi yang baik antara investor (Yayasan Pendidikan LOGOS) dengan masyarakat sekitar yang difasilitasi oleh Pemkot. “Apa sih yang membuat warga RW 08 ini menolak? kan itu saja,” tandasnya.
“Sementara kami akan terus melakukan mediasi sampai terjadi titik temu. Makanya kami masih perlu kajian Amdal Lalin dari pakar dan Dishub, yang kami agendakan minggu depan,” pungkasnya.(*)