Kritik pedas ini dilontarkan Adam karena dari puluhan perusahaan plat merah milik Pemprov Jawa Timur, tidak semua memberikan keuntungan maksimal. Bahkan ada di antara perusahaan yang ada justru merugi, karena tidak memiliki bisnis plan yang tepat sesuai visi dan misi perusahaan plat merah dibangun.
“Ada yang aset dan modalnya sangat memprihatinkan. Komisi C hadir untuk ikut terlibat mendorong agar BUMD yang ada bisa lebih maksimal memberikan keuntungan untuk PAD Jawa Timur,” tandasnya.
Ia menilai, jika fit and proper test yang dilakukan oleh pemerintah provinsi tidak maksimal. Maka bisa sia-sia hasil jajaran direksi maupun direktur yang lolos seleksi.
“Kondisi itu harus diperbaiki dan evaluasi. Karena target PAD adalah amanah mereka yang duduk di BUMD. Sehingga calon komisaris maupun calon direksi harus terekam dalam pengelolaan perusahaan. “Ini penting, agar target memimpin sebuah BUMD bisa menghasilkan tujuan sesuai visi dan misi BUMD dibangun Pemprov Jatim,” tutup Adam.
Pemprov Jatim menggelar seleksi untuk komisaris PT Panca Wira Usaha Jatim, direktur PT Jatim Grha Utama, komisaris PT Air Bersih Jatim, dan calon direktur PT Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur. Seleksi direksi dan komisaris Bank Jatim juga mulai siap dilakukan. (Rizal)