“Akan terus berjalan untuk TBC dan HIV, khusus untuk mengobati warga Surabaya,” tegasnya.
Sebab, saat ini, Pemkot Surabaya fokus memprioritaskan warga yang ber-KTP Surabaya. Dimana semua layanan dan program kesehatan telah dirancang untuk memudahkan warga Kota Pahlawan mendapatkan akses kesehatan.
“Kewajiban saya adalah warga Surabaya, yang non Surabaya tidak anggarannya, tetapi harus diobati. Sekarang ketika di efisiensi maka semuanya baru terasa, berarti daerahnya masing-masing harus bergerak mensejahterakan warganya,” jelasnya.
Meski begitu, Eri memastikan bahwa tidak ada efisiensi anggaran untuk layanan dan program kesehatan di Kota Pahlawan. Salah satunya, Pemkot Surabaya pun tetap menyediakan pengobatan HIV/AIDS gratis di fasilitas kesehatan miliknya. (*)