Menurut Dadi, untuk perbaikan permanen, BPJN Sulteng berencana akan menyiapkan Detail Engineering Design (DED) terlebih dahulu. Selain itu, koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Kementerian PUPR juga akan dilakukan, mengingat lokasi longsor berada di tikungan sungai yang memerlukan penanganan lebih komprehensif.
“Untuk perbaikan permanen memang pengerjaannya membutuhkan waktu yang lama dan kami akan siapkan lagi desainnya, selain memperbaiki jalur utama Trans Sulawesi Togolu – Tentena, kami juga sedang memperbaiki jalan desa sebagai jalur alternatif yang rusak dan perlu diperlebar di tikungan untuk dapat dilalui kendaraan besar saat jalur utama ditutup untuk perbaikan,” terangnya. (*)