Bhayangkara Presisi tersentak dan meningkatkan tekanan lewat servis serta variasi serangan. Smes-smes dari Farhan Halim, Arjuna Mahendra, dan Agil Angga bergantian menghasilkan angka dan membawa timnya menang 25-17 pada set kedua.
Tekanan anak-anak Bhayangkara Presisi masih berlanjut pada set ketiga, sementara Bank SumselBabel kesulitan menemukan ritme permainan dan beberapa kali melakukan kesalahan receive. Bhayangkara pun kembali unggul 25-19.
Set keempat berlangsung sengit dan pemain kedua tim saling bergantian menunjukkan smes tajamnya. Bhayangkara Presisi bisa meredam serangan Fikri Mustofa dan kawan-kawan dengan blok rapat.
Bhayangkara Presisi menyudahi perlawanan Bank SumselBabel dengan kemenangan 25-20 dan memperbesar peluang menuju empat besar.
“Tadi setelah unggul pada set pertama, permainan anak-anak drop karena terus dapat tekanan. Tetapi memang sampai sekarang secara permainan tim ini belum ketemu,” kata Pelatih Palembang Bank SumselBabel, Iwan Dedi Setiawan.
Pelatih asal Jatim ini sengaja memainkan Stankovic sebagai pemain pengganti karena performanya tidak banyak membantu tim.
“Untuk saat ini dan sampai putaran kedua, satu pemain asing itu tetap kami pertahankan dulu. Target kita masuk final four dulu, sambil cari pemain asing tambahan yang kualitasnya bagus,” katanya. (wahyu amrulloh)