MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro, bersama Sekertaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo mengadakan rapat terbatas dengan sejumlah OPD, Camat dan Lurah se-kota Mojokerto di Aula Yayasan Pendidikan Islam Darul Huda, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Pentingnya rapat mendadak terkait pasca adanya banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah kota Mojokerto, sehingga mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah kota Mojokerto termasuk di saluran air di kecamatan Magersari wilayah timur yang berbatasan dengan wilayah kabupaten Mojokerto.
PJ Walikota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, usai rapat terbatas menyampaikan, bahwa rapat terbatas ini mengundang jajaran kepala OPD, Camat dan Lurah sekota Mojokerto, untuk bersama-sama dalam hal penanganan sebuah bencana di wilayah kota Mojokerto.
“Karena kota Mojokerto satu-satunya pemerintahan yang tidak memiliki BPBD, akhirnya kita sepakat bahwa, selama BPBD belum terbentuk, maka seluruh OPD harus menjadi bagian dari BPBD itu ketika terjadi sebuah bencana di kota Mojokerto ini ” kata Mas Pj. Pangilan akrabnya Ali Kuncoro, saat dikonfirmasi, Minggu (8/12/2024)
Dijelaskan di Kota Mojokerto telah kita ketahui, kemarin terjadi intensitas curah hujan cukup tinggi, dan juga sering terjadi pohon tumbang. Kita harus betul-betul mawas dan berusaha untuk mitigasi supaya di setiap kejadian muncul kita segera melaksanakan dan cepat, tepat penanganan.
“Maka kita hari ini samakan persepsi sehingga kepala OPD itu betul-betul siap dan Where, karena ini adalah tugas dari pemerintah untuk hadir pada setiap permasalahan yang ada di masyarakat”jelasnya.
Ali Kncoro melanjutkan, langkah pertama tentu kita berharap penanganan itu dari hulu ke hilir karena dalam hal bencana tidak bisa kita selesaikan sendiri, karena itu ada hal permasalahan antar wilayah dalam hal ini adalah pemerintah kabupaten Mojokerto
“Dan insya Allah Senin (9/12/2024) pak Sekda akan lakukan rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten Mojokerto, hal-hal yang harus segera disikapi adalah aliran sungai yang mengalami kedangkalan, Enceng gondok harus dilakukan pembersihan bersama-sama sesuai kewenangannya masing-masing”tegas Pj. Walikota.
Pj. Wilayah kota Mojokerto menjelaskan bahwa wilayah kota Mojokerto ini kondisinya cekung, kemudian dilewati 7 aliran sungai. Untuk itu jika intensitas hujan yang tinggi, genangan air di kota Mojokerto tidak bisa dihindari.
“Yang bisa kita lakukan saat ini adalah memaksimalkan fungsi 22 rumah pompa yang kita miliki untuk disiagakan dan di operasionalkan saat terjadi genangan air dampak luberan air dari sungai yang melintas di wilayah kota Mojokerto” pungkas Pj walikota Mojokerto.(*)