Pameran seni rupa bertajuk Gerak-Gerik resmi dibuka di Gedung Budaya Loka Tuban, Jumat (29/11) malam. Acara yang berlangsung hingga 4 Desember 2024 ini diselenggarakan oleh komunitas seni rupa Taligoci yang didukung juga oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban.
Pameran ini melibatkan 20 seniman lintas daerah, seperti Tuban, Sidoarjo, Bojonegoro, Lamongan, Rembang, hingga Bali dan Yogyakarta. Beberapa nama seniman yang turut serta antara lain Syaiful Amin, Robert Santari, Imaduddin, Achmad Tem dan Gusar Suryanto. Dengan tema Gerak-Gerik, karya-karya yang dipamerkan menonjolkan eksplorasi visual dinamis, memadukan warna-warni dan komposisi yang memikat.
Ketua panitia, Syaiful Amin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi para seniman yang memiliki jam terbang nasional dan internasional. “Alhamdulillah, ini adalah kali ketiga pameran digelar di Gedung Budaya Loka. Kehadiran teman-teman seniman dari berbagai kota membawa dampak positif bagi iklim seni rupa di Tuban. Karya mereka menjadi inspirasi dan motivasi bagi para perupa lokal,” ujarnya.
Rektor Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow), Dr. Warli, M.Pd yang hadir membuka acara, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku seni. “Taligoci adalah komunitas luar biasa. Pemerintah diharapkan selalu mendukung seniman untuk menjadikan Tuban sebagai kota seni, khususnya seni lukis. Semoga cita-cita ini dikabulkan Allah SWT,” ungkapnya.
Tema Gerak-Gerik yang diangkat pada pameran kali ini memberikan pesan filosofis mendalam. Penulis Cak Sariban dalam pemaparannya menyebutkan bahwa istilah “gerak-gerik” menggambarkan pola repetisi yang sarat makna dan simbol.
“Gerak-gerik adalah tanda kehidupan. Dalam kesenian, ini mencerminkan ketekunan, keberlanjutan, dan keistikamahan. Taligoci mengingatkan bahwa seni di Tuban harus dibangun melalui perulangan berpikir, bertindak, dan berkarya,” jelasnya.
Pameran ini menghadirkan berbagai karya yang lahir dari renungan mendalam dan pengalaman hidup para seniman. Tema ini juga menggambarkan perjalanan kreativitas tanpa henti yang terus berkembang menuju tujuan tertentu.
Pameran Gerak-Gerik tidak hanya memamerkan karya seni, tetapi juga jadi tempat berkumpul para seniman.
Kepala Dinas Kebudayaan Tuban, Mohammad Emawan Putra, turut memberikan apresiasi atas kegiatan ini. “Pameran ini tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga mempererat jejaring seniman dari berbagai daerah. Sesuai petunjuk Mas Bupati, Gedung Budaya Loka menjadi ruang kreasi untuk memupuk semangat seni dan budaya di Tuban,” tuturnya, dikutip dari laman resmi Pemkab Tuban.
Syaiful Amin menutup sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk para donatur dan sponsor. Ia berharap pameran ini menjadi langkah maju untuk seni rupa Tuban.
“Seniman harus diberi ruang dan kesempatan untuk berkreasi agar terus tumbuh. Semoga acara ini bisa menjadi inspirasi dan terus berlanjut di masa depan,” pungkasnya.
Pameran Gerak-Gerik terbuka untuk umum. Bagi masyarakat Tuban dan sekitarnya, ini adalah kesempatan untuk menikmati seni berkualitas sekaligus mendukung perkembangan komunitas kreatif lokal. (jon/ais)