BANYUWANGI (wartatransparansi.com) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan segera melengkapi fasilitas kesehatannya dengan layanan kemoterapi. Direncanakan Kemoterapi ini akan beroperasi pada awal tahun 2025.
“Kami tengah menyiapkan segala sesuatunya. Untuk sarana prasarana, alhamdulillah sudah lengkap, SDM-nya akhir tahun ini insyallah juga siap. Jadi awal tahun segera dibuka layanannya, secepatnya Januari 2025 sudah mulai jalan,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani, saat meninjau kesiapan fasilitas kemoterapi di RSUD Blambangan, Jumat (29/11/2024).
Layanan kemoterapi merupakan bagian dari opsi penyembuhan bagi pasien ketika menderita kanker dengan stadium sedang maupun berat. Tindakan kemoterapi sendiri merupakan salah satu prosedur pengobatan menggunakan bahan kimia sangat kuat, untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker baru dengan tujuan mematikan pembelahan sel kanker.
“Dengan adanya fasilitas ini, nantinya pasien tidak perlu lagi dirujuk ke luar kota untuk mendapatkan pelayanan kemoterapi. Tentunya hal ini akan mempermudah pasien menjangkau layanan dan meringankan biaya akomodasi bagi pasien dan keluarga,” ujar Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga meninjau layanan penyakit jantung (cardiac center) yang ada di RSUD Blambangan. RSUD Blambangan telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit jejaring rujukan nasional untuk penyakit kardiovaskular (jantung).
Saat ini RSUD Blambangan telah memiliki berbagai peralatan medis pendukung yang cukup canggih. Termasuk layanan Cath Lab (Kateterisasi Jantung) atau pemasangan ring jantung yang belum bisa dilakukan oleh semua rumah sakit.
Ipuk juga meninjau sejumlah layanan di RSUD Blambangan, seperti layanan poli kandungan, poli jantung dan radiologi.
Ditambahkan Wakil Direktur RSUD Blambangan, Budi Priambodo, untuk sarana dan prasarana kemoterapi sudah tersedia. Termasuk paramedis yang akan menangani.
“Akhir tahun ini, dokter yang khusus menangani kemoterapi sudah berada di Banyuwangi. Jadi Januari 2025 sudah dibuka layanan kemoterapi,” kata Budi. (*)