Senin, 2 Desember 2024
26.1 C
Surabaya
More
    Jawa TimurMagetanBawaslu atau Bawas "Flu"

    Bawaslu atau Bawas “Flu”

    Oleh : Didik Haryono
    (Penulis adalah anggota DPRD Kabupaten Magetan yang menyelesaikan Magister Kebijakan Publik di Universitas Airlangga Surabaya)

    MAGETAN Pekan ini, mayoritas media menyorot Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magetan. Hal itu dipicu karena beredarnya foto salah seorang anggota Bawaslu yang sedang makan bersama dengan tim pemenangan salah satu paslon kepala daerah.

    Dalam foto itu, sang anggota bawaslu tampak sumringah menikmati makanan sambil tersenyum riang. Menandakan, adanya kedekatan antara mereka.

    Kepada media, anggota bawaslu itu membenarkan itu foto dirinya. Hanya saja, dia membantah pertemuan dan makan bersama itu terkait urusan politik. Pertemuan itu murni hanyalah urusan komunitas seni. Dimana dia dan orang yang bersamanya sudah cukup lama tergabung dalam komunitas seni yang sama. Sang bawaslu juga mengaku tidak tahu jika orang-orang yang bersamanya merupakan tim pemenangan paslon kepala daerah.

    Dari pembelaan Anggota Bawaslu berinisial P itu, saya dan kita, mungkin akan tersenyum. Atau mungkin malah geregetan. Sekelas komisioner bawaslu, yang proses rekrutmennya sangat kompetitif baik dari aspek pendidikan, pengalaman, integritas moral, maupun rekam jejak, ternyata melakukan pembelaan yang justru menguatkan kesalahannya.

    Pembelaan yang justru menguatkan kesalahannya itu bisa dilihat dari beberapa hal. Pertama, pertemuan dan makan bersama tim pemenangan paslon itu menurutnya bukan urusan politik.

    Baca juga :  203 Warga Binaan Lapas IIB Magetan Nyoblos Di TPS Khusus  901

    Benar atau tidaknya hal itu, seharusnya sang komisioner memahami bahwa anggota bawaslu harus independen. Independen baik secara organisatoris maupun secara etis. Secara organisatoris, bawaslu dan komunitas yang mereka ikuti memang tidak ada hubungan kepentingan.

    Tetapi, secara etis, jabatan anggota bawaslu itu melekat pada dirinya 24 jam. Sehingga, secara subjek, dalam dirinya melekat jabatan, tugas, dan fungsi sebagai anggota bawaslu. Apalagi dalam aktivitas sosial dan bersamaan dengan momentum pilkada.
    Kedua, sang bawaslu menyatakan tidak tahu jika orang-orang yang bersamanya merupakan tim pemenangan paslon.

    Pernyataan itu naif sekali. Sebab, sebelumnya dia menyatakan sudah bersama orang-orang tersebut dalam komunitas yang sama dalam beberapa tahun. Sehingga, rasanya tidak masuk akal jika tidak tahu latar belakang masing-masing.

    Apalagi, mereka tinggal di kota Magetan yang luasnya tidak seluas benua eropa. Bahkan, di beberapa momen kegiatan pemilu, penulis melihat mereka juga sering bertemu.

    Mencuatnya berita adanya kedekatan salah seorang anggota bawaslu dengan tim pemenangan paslon ini, kian menguatkan pesimisisme publik terhadap kinerja Bawaslu Kabupaten Magetan. Hampir sepanjang perhelatan pilkada ini, nyaris tidak muncul peran dan fungsi bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu dan penegak demokrasi.

    Baca juga :  Dugaan Pelanggaran Pilkada Magetan Dilaporkan Ke Bawaslu

    Tengok saja soal perubahan logo pilkada, adanya oknum dewan yang dilaporkan jadi tim pemenangan, pemasangan alat peraga kampanye oleh KPUD yang asal-asalan atau debat pilkada yang memunculkan protes. Atas semua hal itu, bawaslu diam saja seolah tidak terjadi apa-apa.

    Padahal, sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu telah menjelaskan bahwa tugas, peran, dan fungsi Bawaslu itu sangat besar dan banyak. Diantaranya mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu dan pilkada. Mengawasi tahapan pemilu atau pilkada itu merupakan rangkaian kegiatan yang cukup panjang dan banyak.

    Mulai dari penyusunan jadwal pilkada, penetapan data pemilih, penyusunan jadwal kampanye, pembahasan debat, hingga pemilihan. Artinya, jika berfokus pada hal ini saja, saya yakin Bawaslu itu sudah sangat sibuk dan repot menjalankan tugas dan fungsi itu.

    Pada bagian lain, undang-undang itu juga memberikan kewenangan Bawaslu melakukan investigasi terkait informasi awal atas dugaan pelanggaran pemilu. Artinya, Bawaslu tidak hanya duduk, diam dikantor menunggu adanya laporan dari pihak yang dirugikan. Jika tidak ada laporan, maka diam saja.

    Prinsipnya, bawaslu juga harus berperan aktif dalam mencegah terjadinya pelanggaran ataupun menemukan adanya pelanggaran pemilu itu. Tapi sayang, tugas, fungsi dan wewenang tersebut tidak dimaksimalkan oleh Bawaslu Magetan.

    Baca juga :  Hasil Hitung C1, Sujatno – Ida Mengaku Menang Tipis

    Atau, jangan-jangan mereka lupa tugas pokok fungsinya karena lebih aktif dalam kegiatan komunitas seperti yang dilakukan anggota bawaslu itu ?

    Dari pesimisme atas kinerja Bawaslu itu, belakangan di grup-grup WhatsApp komunitas muncul istilah baru tentang bawaslu. Dimana Bawaslu diplesetkan menjadi Bawas”flu”. Penulis tidak tahu pasti, asbabul nuzul bawaslu diplesetkan menjadi bawas”flu”.

    Tapi, mungkin itu hanya satire untuk menggambarkan kinerja Bawaslu saat ini. Dimana, orang terkena flu itu biasanya ditandai dengan gejala badan meriang, mager (malas gerak), lemah, letih, dan lesu. Dalam kadar yang lebih berat, biasanya disertai bersin dan batuk-batuk.

    Kalau sudah begitu, maka biasanya penyakit itu mudah menular. Secara psikologis, pembawaan orang yang sedang terkena flu biasanya selalu ingin diperhatikan, dilayani, dan dimanja.

    Kira-kita sama dengan kinerja bawaslu saat ini yang cenderung diam, pasif, menunggu, dan menganggap semua berjalan baik-baik saja. Tidak ada langkah-langkah aktif dan progesif untuk menunjukkan bahwa Bawaslu memiliki tugas, fungsi, dan wewenang yang cukup besar.

    Sebaliknya, sebagian anggota bawaslu lebih bangga dan menikmati posisinya sebagai komisioner dibanding menunjukkan prestasi kinerjanya. Buktinya, ada anggota bawaslu tidak faham dengan makna independen. Sehingga, tidak tahu bahwa dia sedang diajak makan bersama dengan tim pemenangan paslon, padahal sudah berkumpul beberapa tahun. Benar-benar aneh. (*)

    COPYRIGHT © 2024 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan