banner 728x90

DPT Surabaya 2,2 Juta, KPU Target Partisipasi Pemilih Pilkada Capai 75%

DPT Surabaya 2,2 Juta, KPU Target Partisipasi Pemilih Pilkada Capai 75%
Pjs Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani menerima audiensi KPU Surabaya.

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Dari 2,2 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Surabaya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya menargetkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 Surabaya bisa mencapai 75%.

Hal itu disampaikain Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu seusai Pjs Wali Kota Restu Novi Widiani menerima audiensi KPU di Balai Kota. “Salah satu poin utama pembahasan antara Ibu Pjs Wali Kota dengan KPU Surabaya, adalah terkait DPT dalam Pilkada 2024. Dari 2,2 juta DPT, KPU manargetkan partisipasi pemilih bisa mencapai 75 persen,” Maria, Jumat (4/10/2024).

Selain penetapan DPT, dia juga menjelaskan bahwa akan ada daftar pemilih tambahan bagi mereka yang pindah domisili atau pemilih pemula yang belum terdaftar.

“Nanti akan ada daftar pemilih tambahan bagi yang mungkin pindah pilih, kemudian belum masuk di DPT, misalnya pemilih pemula,” ujar Yayuk, sapaan lekatnya.

Dalam audiensi tersebut, Yayuk menerangkan bahwa KPU juga melaporkan mengenai penurunan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibandingkan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Jika pada Pileg dan Pilpres sebelumnya jumlah TPS mencapai 8.167, pada Pilkada kali ini jumlah TPS di Surabaya berkurang menjadi 3.964 TPS, dengan 3 di antaranya merupakan TPS khusus di Liponsos Keputih, Griya Wreda Jambangan dan di Karangpilang,” ungkapnya.

Pengurangan jumlah TPS tersebut, disebabkan oleh perubahan jumlah pemilih per TPS yang kini berkisar antara 500 hingga 600 orang. Jumlah tersebut berbeda dengan Pileg dan Pilpres 2024 yang hanya 300 orang per TPS.

Selain membahas DPT dan TPS, KPU juga melaporkan rencana sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Ia menjelaskan bahwa KPU Surabaya berkomitmen untuk gencar melakukan sosialisasi, terutama di lokasi-lokasi dengan potensi partisipasi rendah.

“KPU akan melakukan sosialisasi melalui berbagai media, baik media massa, media sosial, maupun melalui PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di setiap kecamatan dan kelurahan. Sosialisasi ini akan dimasifkan terutama mendekati hari-H pemilihan, tujuh hari sebelum Pilkada,” paparnya.

Dalam mendukung kegiatan sosialisasi, KPU Surabaya akan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait. Harapannya, partisipasi pemilih dapat meningkat secara signifikan di Pilkada 2024. “Itu yang akan dilakukan oleh KPU,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Yayuk menuturkan bahwa dalam audiensi, KPU Surabaya juga melaporkan terkait rencana kirab maskot Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pilkada yang dijadwalkan pada 8 Oktober 2024. “Kirab ini dimulai dari Mojokerto ke Surabaya dan dipusatkan di kawasan Kota Tua,” jelasnya.

Terkait dengan partisipasi pemilih, Yayuk menyebutkan bahwa KPU Surabaya telah menetapkan target lebih dari 70 persen. “Pada Pilkada 2020 lalu, partisipasi pemilih di Surabaya hanya mencapai 51,4 persen. Namun, kali ini KPU menargetkan partisipasi sebesar 75 persen,” katanya.

Untuk mencapai target tersebut, KPU akan melakukan sosialisasi yang lebih intensif di komunitas-komunitas lokal. Termasuk menyasar lembaga keagamaan dan kelompok masyarakat lainnya.

Menurut dia, fokus sosialisasi ini akan diarahkan pada wilayah dengan tingkat partisipasi yang diperkirakan rendah. Misalnya, seperti kawasan perumahan yang banyak dihuni warga dengan domisili tidak sesuai alamat KTP.

“Misal dia beralamat di sini tapi kerjanya di luar kota, maka pendekatannya bisa melalui kelompok-kelompok komunitasnya. Itu tadi yang disampaikan KPU,” ujarnya. (*)