SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Partai Amanat Nasional (PAN) Surabaya yang menghasilkan 3 kursi pada pemilu 2024, harus bergabung dengan partai lain jika ingin membentuk fraksi di DPRD Surabaya. Sebelumnya, PAN gandeng PPP, namun PPP sudah bergabung bersama Partai Demokrat dan Partai Nasdem.
Ketua PAN Surabaya Mahzun Jayadi membenarkan bahwa partainya memilih untuk bergabung dengan PDI Perjuangan. Hal ini dianggap biasa, karena memperjuangkan nasib warga Surabaya bisa dengan siapa saja.
“Betul, kami bergabung dengan PDI Perjuangan. Hal ini biasa saja tidak termasuk krusial. Gabungnya PAN dengan PDIP merupakan pilihan yang wajar saja,” ujarnya, Senin (09/09/2024).
Hal senada disampaikan Ghofar Ismail, S.T politisi PAN Surabaya yang kembali terpilih di DPRD Surabaya periode 2024-2029, Ia mengatakan, partainya memililih bergabung dengan PDI Perjuangan sudah menjadi kesepakatan bersama.
“Lebih baik gabung partai besar, lebih proporsional. Kesepakatan elit DPD PDI P.erjuangan dan DPW PAN. Sudah clear jadi 1 fraksi,” ungkapnya.
Ghofar menegaskan, terkait susunan strukturnya sudah siap untuk diserahkan ke pihak Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Surabaya.
“Besok struktur fraksi di kirim ke Sekwan,” katanya.
Sementara anggota DPRD Surabaya dari PAN Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah menyatakan, bahwa dirinya mengapresiasi putusan pimpinan PAN untukenjadi satu bersama PDI Perjuangan yang menjadi pemenang Pemilu 2024 di kota Surabaya.
“Sebagai kader partai, tentu kami tunduk dan patuh dengan keputusan para pimpinan dan siap untuk menjalankan dengan sebaik- baiknya” ujar Zuhro di Surabaya, Selasa (10/09/2024).
DPRD kota Surabaya akan memiliki 7 fraksi; Fraksi Gabungan PDI Perjuangan bersama PAN, Gerindera, PKB, Partai Golkar, PKS, PSI dan fraksi gabungan Demokrat, PPP dan Nasdem. (*)