Kamis, 3 Oktober 2024
30 C
Surabaya
More
    OpiniPilkada Serentak, Drama Kolosal Demokrasi Rakyat

    Pilkada Serentak, Drama Kolosal Demokrasi Rakyat

    Oleh Djoko Tetuko

    Pesta demokrasi  secara serentak dengan melibatkan tidak kurang 204 juta pemilih, pada 27 November 2024, akan digelar di seluruh Nusantara. Tidak berlebihan menyebut bahwa sebagai simbol demokrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia “Cermin Demokrasi Dunia”. Apalagi, data pemilih sebagimana tersebar di 38 provinsi menunjukkan partisipasi kehadiran di Tempat Pemungutan Suara sangat siginifikan.

    Tetapi apakah Pilkada serentak sebagai perwujudan demokrasi kerakyatan sudah menjamin rakyat berdaulat? Tentu saja baru gebrakan saja, baru menjaga kebersamaan dan efisiensi anggaran juga tenaga dan lain-lain. Tetapi hakikinya masih saja sekedar “Drama Kolosal Demokrasi Kerakyatan”

    Sebaran data pemilih sebagaimana data KPU RI, ialah ; Provinsi Aceh 3.742.037 pemilih, Provinsi Sumatera Utara 10.853.940 pemilih, Sumatera Barat 4.088.606 pemilih, Provinsi Riau 4.732.174 pemilih, Provinsi Jambi 2.676.107 pemilih, Provinsi Sumatera Selatan 6.326.348 pemilih, Provinsi Bengkulu 1.494.828 pemilih, Provinsi Lampung 6.539.128 pemilih, Provinsi Kep Bangka Belitung 1.067.434 pemilih, Provinsi Kep Riau 1.500.974 pemilih.

    Provinsi DKI Jakarta 8.252.897 pemilih, Provinsi Jawa Barat 35.714.901 pemilih, Provinsi Jawa Tengah 28.289.413 pemilih, Provinsi DI Yogyakarta 2.870.974 pemilih, Provinsi Jawa Timur 31.402.838 pemilih, Provinsi Banten 8.842.646 pemilih, Provinsi Bali 3.269.516 pemilih, Provinsi Nusa Tenggara Barat 3.918.291 pemilih, Provinsi Nusa Tenggara Timur 4.008.475 pemilih, Provinsi Kalimantan Barat 3.958.561 pemilih, Provinsi Kalimantan Tengah 1.935.116 pemilih.

    Provinsi Kalimantan Selatan 3.025.220 pemilih, Provinsi Kalimantan Timur 2.778.644 pemilih, Provinsi Kalimantan Utara 504.252 pemilih, Provinsi Sulawesi Utara 1.969.603 pemilih, Provinsi Sulawesi Tengah 2.236.703 pemilih, Provinsi Sulawesi Selatan 6.670.582 pemilih, Provinsi Sulawesi Tenggara 1.867.931 pemilih, Provinsi Gorontalo 881.206 pemilih, Provinsi Sulawesi Barat 985.760 pemilih, Provinsi Maluku 1.341.012 pemilih, Provinsi Maluku Utara 953.978 pemilih, Provinsi Papua 727.835 pemilih, Provinsi Papua Barat 385.465 pemilih, Provinsi Papua Selatan 367.269 pemilih, Provinsi Papua Tengah 1.128.844 pemilih, Provinsi Papua Pegunungan 1.306.414 pemilih, Provinsi Papua Barat Daya 440.826 pemilih.

    Sebagaimana diketahuia bahwa tahapan Pilkada serentak sudah memasuki penetapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, calon Bupati dan Wakil Bupati, calon Walikota dan Wakil Walikota, serta (sementara) perpanjangan pendafataran khusus bagi 43 daerah yang masih pasangan calon (Paslon) tunggal. Hal itu sesuai Pasal 135 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 10 Tahun 2024, KPU provinsi/kabupaten/kota yang menerima pendaftaran calon tunggal dapat memperpanjang masa pendaftaran. Partai politik masih dapat bergeser koalisi dan menggeser dukungannya ke bakal paslon lain, sepanjang memenuhi ambang batas (threshold) pencalonan wilayah masing-masing.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan bahwa terdapat 43 daerah yang hanya memiliki satu pasangan bakal calon (paslon) kepala daerah, sejak pendaftaran dibuka pada 27-29 Agustus 2024. “Jumlah ini berdasarkan data yang sudah dicek kembali,” kata Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin, Sabtu (31/8/2024).

    Lepas dari partisipasi pemilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan maksimal 600 pencoblos sesuai ketentuan, dan 43 daerah 5 di antaranya di Jawa Timur, maka pergelaran pesta demokrasi di Indonesia tidak berlebihan sebagai cermin dunia dalam hal, demokrasi kerakyatan. Karena “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”. Simbol demokrasi kerakyatan memang tidak mudah diwujudkan. Walaupun di Indonesia masih belum sesuai harapan dalam memilih calon pemimpin sesuai kemampuan, kapasitas, dan kehendak rakyat.

    Skema dan proses pencalonan dari rakyat belum menemukan formulasi yang profesional dan proporsional. Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, calon Bupati dan Wakil Bupati, calon Walikota dan Wakil Walikota dikendalikan “kekuatan” partai politik dari atas atau pucuk pimpinan.

    Tidak berlebihan bahwa Pemilu di Indonesia sukses, mengingat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu Anggota DPR RI tercatat 81,42 persen, sedangkan Pemilu Anggota DPD RI sejumlah 81,36 persen.

    Baca juga :  Surat Terbuka Kepada Anggota DPD RI

    Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz mengungkapkan sebanyak 81,78 persen pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) berpartisipasi atau menggunakan hak pilihnya pada Pilpres 2024.

    “Ini karena MK (Mahkamah Konstitusi) sudah memberikan, menjatuhkan putusan untuk perkara (perselisihan hasil pemilihan umum, red.) yang pilpres,” kata Mellaz saat hadir secara daring dalam seminar di Sekretariat Dewan Pers, Jakarta.

    Sebelumnya, KPU RI menetapkan sebanyak 204.807.222 tercatat dalam DPT Pemilu 2024 yang terdiri atas 102.218.503 laki-laki dan 102.588.719 perempuan.

    KPU RI menetapkan DPT tersebut dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT tingkat nasional untuk Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Minggu, 2 Juli 2023.

    Demokrasi Rakyat Terbesar

    Pergelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024, menjadi demokrasi terbesar di dunia dengan memilih pemimpin wilayah tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Konstribusi Indonesia dalam mengeterapkan demokrasi kerakyatan dengan bersih sesuai hati nurani, memang belum mencapai tahapan sesuai harapan itu. Tetapi memilih pemimpin wilayah atau lokal serentak kali pertama, secara bersama sama serentak, sangat spektakuler.

    Diketahui dari berbagai sumber, Indonesia mulai memilih pemimpin daerah melalui pemilihan langsung pada tahun 2005, dan antara tahun 2015 dan 2020, semua pemilihan kepala daerah yang diadakan pada tahun tersebut diadakan pada tanggal yang sama.

    Pada tahun 2016, disahkan undang-undang yang mengharuskan seluruh pemilihan kepala daerah mulai tahun 2024 dilaksanakan pada tanggal yang sama. Konsekuensinya, kepala daerah terpilih pada tahun 2017 dan 2018 akan digantikan oleh penjabat yang ditunjuk oleh pemerintah pusat setelah masa jabatannya berakhir hingga terlaksananya pemilu tahun 2024.

    Sebaliknya, pemimpin daerah yang terpilih pada tahun 2020 hanya akan menjabat kurang dari lima tahun penuh, berkisar antara tiga hingga empat tahun. Mengungat pada 24 Januari 2022, KPU bersama DPR dan pemerintah sepakat menetapkan tanggal Pilkada 2024 pada 27 November 2024.

    Pemilihan umum kepala daerah di Indonesia 2024 digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada tahun 2022, 2023, 2024, dan 2025. Sistem pemilihan kepala daerah secara serentak pada tahun 2024 merupakan yang kelima kalinya diselenggarakan di Indonesia, serta merupakan yang pertama kalinya melibatkan seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia, terkecuali provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang gubernurnya tidak dipilih. Begitu juga terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu yang bupati dan walikota ditunjuk oleh Gubernur.

    Pelaksanaan pemungutan suara sesuai tahapan digelar secara serentak pada 27 November 2024. Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 sebanyak 545 daerah dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.

    Jawa Timur

    Hasil pemantauan Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah di Jawa Timur sampai dengan Pukul 23.10 wib Kamis Tanggal 29 Agustus 2024 sudah terupdate 100 %, dengan lima (5) daerah masih tercatat calon tunggal. Yaitu, Gresik, Trenggalek, Ngawi, Kota Surabaya
    dan Kota Pasuruan.

    Khusus untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Paslon terdaftar;
    1) Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak (Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PSI, PPP, Nasdem, Perindo, Gelora, Buruh, PBB, PKN, Garuda)

    2)Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta (PDIP, Hanura)

    3)Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Hakim (PKB)

    B.KABUPATEN/KOTA
    1.Pacitan
    1)Ronny Wahyono,S.IP – Kolonel Purnawirawan DRH. Wahyu Saptono Hadi.DP.KES (Nasdem, PPP, PKS)

    Baca juga :  Surat Terbuka Kepada Anggota DPD RI

    2)Indrata Nur Bayuaji – Gagarin (Demokrat, Golkar, PKB, Gerindra, PDIP, Hanura, PAN, Gelora, Buruh, Garuda, PBB, Perindo, PSI)

    2.Ponorogo
    1)Sugiri Sancoko – Lisdyarita (PDIP, PKB, PKS, Demokrat, Golkar, PPP, Gerindra, Perindo, Gelora, PSI dan Ummat)

    2) Drs. H. Ipong Muchlissoni – Segoro Luhur Kusumo Daru (PAN, Nasdem, PBB)

    3.Trenggalek
    1)H. M. Nur Arifin, S.E. – Syah Muhammad Nata Negara, S.H (PDIP, Golkar, Gerindra, PKS, Hanura, PAN, PKB, Demokrat, PSI, Gelora, Garuda)

    4.Tulungagung
    1)Drs. H. Maryoto Birowo – Didik Girnoto Yekti, S.AP (PDIP, Nasdem, Hanura dan PAN)

    2)Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E. – Ahmad Baharudin, S.M. (Gerindra, Golkar, PKS, Ummat, PKN, Perindo)

    3) Drs. Santoso, M.Si – Samsul Umam (Demokrat, PPP, Buruh, PBB)

    4)Budi Setijahadi – Susilowati (PKB)

    5.Blitar
    1)Rijanto – Beky Herdihansah (PDIP, PAN, Nasdem)

    2) H.Rini Syarifah,A.Md – Abdul Goni (PKB, Demokrat, Gerindra, Golkar, PPP, PKS, PSI)

    6.Kediri
    1)Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Mariya Ulfa (PDIP, Demokrat, Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, Hanura, Gelora, Perindo, PSI, Ummat, PKN, Garuda, Buruh dan PBB)

    2)Deny Widyanarko – Mudawamah (PKB, Nasdem)

    7.Malang
    1)Sanusi – Lathifah Shohib (PDIP, PKB,Gerindra, Nasdem,PPP, PAN, Gelora, Perindo, PSI, Ummat, PBB)

    2)Gunawan Wibisono HS – dr Umar Usman (Golkar, Demokrat, PKS, Hanura)

    8.Lumajang
    1)Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma (Gerindra, PDIP, Nasdem, Golkar, PKS, Demokrat, PBB, Gelora, Buruh, Perindo, Garuda)

    2)Dr. H. Thoriqul Haq, S.Ag, M.ML – Lucita Izza Rafika S.IP., M.M (PKB, PPP, PAN, PSI, PKN)

    9.Jember
    1) Muhammad Fawait-Djoko Susanto (Gerindra, Nasdem, PKB, PKS, PAN, PPP, Golkar, Garuda, Gelora, Hanura, Buruh, PKN, PBB, Demokrat, PSI)

    2)Hendy Siswanto – MB Firjaun Barlaman (PDIP)

    10.Banyuwangi
    1)Hj. Ipuk Fiestiandani – Ir. H. Mujiono, M.Si (PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PPP, PKS, Hanura, PAN, Garuda, Perindo, Ummat, Gelora, PSI, PKN,Buruh)

    2)Moh Ali Makki Zaini – Ali Ruchi (PKB, PBB)

    11.Bondowoso
    1)KH. Abdul Hamid Wahid – KH. As’ad Yahya Syafi’i (PKB, Golkar, Gerindra, PSI)

    2)Bambang Soekwanto – Muhammad Baqir (PDIP, PPP, PKS, Demokrat, Gelora, PAN, dan PBB.)

    12.Situbondo
    1)Karna Suswandi – Nyai Khoirani (Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Gelora)

    2)Yusuf Rio Wahyu Proyogo, S.Sos – Ulfiyah, S.Pd.I (PKB, PPP, Golkar, PDIP, Nasdem, Hanura, PSI)

    13.Probolinggo
    1)Zulmi Noor Hasani-Abdul Rasyid (PDIP, Nasdem, PAN)

    2)dr. Muhammad Haris – Lora Fahmi AHZ (Gerindra, PKB, PPP, Golkar, PKS, Demokrat, Buruh, Gelora, PSI, Perindo, Ummat, Hanura)

    14.Pasuruan
    1)H.M. Rusdi Sutejo – H.M Shobikh Asrori (Gerindra, PKS, Demokrat, Gelora, PAN, Perindo, Ummat, Buruh, PSI, PBB)

    2)KH. Mujib Imron, SH,MH – Hj. Wardah Nafisah, S.Kep,.M.B.A (PKB, PDIP,PPP, Nasdem, Golkar)

    15.Sidoarjo
    1)H. Subandi, SH., M.Kn – Hj. Mimik Idayana (Gerindra, Demokrat, Golkar)

    2)Achmad Amir Aslichin – Edi Widodo (PKB, PDIP, PAN, Nasdem, PPP, PKS, PSI)

    16.Mojokerto
    1)Dr. H. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum – dr. Muhammad Rizal Oktavian (Nasdem, Demokrat, Gerindra, PAN, PPP, Perindo)

    2)dr. H. Ikfina Fahmawati, M.Si. – Sa’dulloh Syarofi, S.E., M.M. (PKB, PKS, Golkar,PDIP)

    17.Jombang
    1)Mundjidah Wahab – Sumrambah (PDIP, PPP, Demokrat dan Hanura)

    2)H.Warsubi – H.Salmanudin Yazid (PKB, Gerindra, Golkar, PKS, PAN, PSI, Nasdem, Gelora)

    18.Nganjuk
    1)Dra. Ita Triwibawati,AKA., M.Si – Zuli Rantauwati, S.H.,M.H (Hanura, Nasdem)

    2) Drs. Marhaen Djumadi, MM., MBA. – Trihandy Cahyo Saputro, ST. ( PDIP, Demokrat, PKS)

    3)Muhammad Muhibbin – Aushaf Fajar Herdiansyah (PKB, PPP, Golkar, Gerindra, Perindo, PAN, PSI, Buruh)

    19.Madiun
    1)Ahmad Dawami Ragil Saputro – Sandhika R. Ferryantiko (PDIP, Demokrat)

    2)H. Hari Wuryanto, S.H, M.Ak – dr. Purnomo Hadi (Golkar, Gerindra, PKB, Nasdem, PKS, Hanura, PAN, PSI, PBB, Garuda, Ummat, PKN)

    Baca juga :  Surat Terbuka Kepada Anggota DPD RI

    20.Magetan
    1)Sujatno-Ida Yuhana Ulfa (PDIP,PKS,PPP, Gelora)

    2)Hj. Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd – Suyatni Priasmoro, S.H, M.H (PKB, Nasdem, Gerindra, Golkar, PSI)

    3)Ir. Hergunadi, M.T – Dr. A. Basuki Babussalam, S.H, M.H (Demokrat, PAN, PBB, Perindo, Ummat, Buruh, PKN)

    21.Ngawi
    1)Ony Anwar Harsono – Dwi Rianto Djatmiko (PDIP, Demokrat, PKB, PKS, Golkar, Gerindra, PAN,Nasdem, PPP, Perindo, Hanura, Gelora)

    22.Bojonegoro
    1)Setyo Wahono – Nurul Azizah (Gerindra, Golkar, Demokrat, PKB, PAN, PPP, PKS, Hanura, PBB, Nasdem, PSI, Gelora, Buruh)

    2)Teguh Haryono – Farida Hidayati (PDIP)

    23.Tuban
    1)Aditya Halindra Faridzky – Joko Sarwono (Golkar,PKB, PDIP, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, PSI, PKN, PKS)

    2)Riyadi- Wafi Abdul Rosid (Nasdem, Gelora, Buruh, Hanura, PBB)

    24.Lamongan
    1)Abdul Ghofur – Firosya Shalati (PKB, Demokrat, PSI)

    2)Dr. H. Yuhronur Efendi – Dirham Akbar Aksara (Golkar, Gerindra, PDIP, PAN, Nasdem, PPP, Perindo, Ummat, PKS, PBB, Gelora, Hanura, PKN, Buruh)

    25.Gresik
    1)Fandi Akhmad Yani – dr Asluchul Alif (PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, PPP, Demokrat, PAN dan Nasdem)

    26.Bangkalan
    1)Lukman Hakim – Moch Fauzan Ja’far (PDIP, PKB, Demokrat, Nasdem, Gerindra, PAN, Golkar, Hanura, PKS, Perindo, PSI, Buruh)

    2)Mathur Husyairi-Jayus Salam (PPP, PBB, Gelora)

    27.Sampang
    1)KH. Muhammad Bin Mu’Afi Zaini – H. Abdullah Hidayat (Golkar, PPP, PAN, PDIP, Hanura, PBB, Demokrat, PSI)

    2)H. SLamet Junaidi – Achmad Mahfud (Nasdem, PKB, PKS, Gerindra, Gelora, Garuda)

    28.Pamekasan
    1)KH. Kholilurrahman – Sukriyanto (Demokrat, Nasdem, Gelora, PAN)

    2)Dr. Ir. RB Fattah Jasin – Dr. KH. RPA Mujahid Ansori (PKB, PBB, PKS, Golkar, Gerindra, PSI, Ummat, Garuda, PKN, Buruh)

    3)KH Muhammad Baqir Aminatullah – Taufadi (PPP, PDIP)

    29.Sumenep
    1)Dr. H. Achmad Fauzi Wongsodjojo – KH. Imam Hasyim (PDIP, PKB, Nasdem, Demokrat, Gerindra, Golkar, PAN, PBB, PKS, Hanura)

    2)Kiai Ali Fikri – Kiai Unais Ali Hisyam (PPP)

    30.Kota Kediri
    1)Vinanda Prameswati – KH Qowimuddin Thoha (Golkar, Gerindra, Demokrat, Hanura, PDIP, PKB, PKS)

    2)Ferry Silviana Vinorica – Regina Nadya Suwono (PAN, Nasdem)

    31.Kota Blitar
    1)Bambang Riyanto- Bayu Setyo Kuncoro (PDIP, PPP, Golkar, Gerindra, Hanura)

    2) H.Syauqul Muhibbin – Elim Tyu Samba (PKB, Demokrat, PAN, PSI, Nasdem, PKN)

    32.Kota Malang
    1)HM Anton – Dimyati Ayatullah (PKB,Demokrat, PAN, Ummat)

    2)Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin (Gerindra, Golkar, PKS, NasDem, PSI, PPP, Perindo, Gelora, PKN, Garuda, PBB, Hanura, Buruh)

    3)Heri Cahyono – Ganis Rumpoko (PDIP)

    33.Kota Probolinggo
    1)dr. H. Aminuddin – Ina Dwi Lestari (Nasdem, Gerindra, PSI, PBB, PAN, PKN)

    2)Fernanda Zulkarnain – Abdullah Zabut (Golkar)

    3)Habib Hadi Zainal Abidin – Zainal Arifin (PKB, PKS, PPP)

    4)Sri Setyo Pertiwi – Muhammad Rahman (PDIP)

    34.Kota Pasuruan
    1)Adi Wibowo, STP, M.Si – Mokhamad Nawawi, S.Kom, MM (Golkar, PKB, PDIP, PPP, PKS,Hanura, Gerindra, Nasdem, PAN, Perindo, PKN, Buruh, PSI, PBB, Ummat, Gelora, Demokrat)

    35.Kota Mojokerto
    1)Hj. Ika Puspitasari, SE – DR. H. Rachman Sidharta Arisandi, S.IP., M.Si. (PAN,PDIP,Golkar,Gerindra,PKS,PPP, Nasdem, Demokrat)

    2)Junaedi Malik – Chusnun Amin (PKB)

    36.Kota Madiun
    1)Dr. Drs H. Maidi SH, MM, M.Pd – F Bagus Panuntun (Gerindra, PSI, Demokrat, PKS, PKB, Nasdem, PAN, PBB, PPP)

    2)Bonnie Laksmana – Bagus Rizki Dinarwan (Golkar, Perindo, Garuda)

    3)Inda Raya Ayu Miko Saputri – Aldi Dwi Prastianto (PDIP)

    37.Kota Surabaya
    1) Eri Cahyadi – Armuji (PDIP,PAN, PKS,PKB,PPP, Demokrat, Gerindra, Golkar, Nasdem, PSI, Hanura, PBB, PKN, Garuda, Gelora, Ummat, Perindo, Buruh)

    38.Kota Batu
    1)Firhando Gumelar – H Rudi (Golkar, Demokrat, PAN, PKS)

    2)Krisdayanti – Kresna Dewanata Phrosakh (PDIP, Nasdem, Ummat, PPP, PKN, PBB, Garuda, gelora, Hanura, Perindo, Buruh)

    3)Nurochman – Heli Suyanto (Gerindra, PKB)

    Pergelaran Pilkada serentak adalah pilihan berdemokrasi dengan gerakan rakyat Nusantara Memilih pemimpin di wilayah masing-masing sebagai simbol rakyat berkuasa atas kedaulatan. Tetapi simbol kekuasaan rakyat hanya sebatas pada Pemilu, selebihnya rakyat hanya sebagai penonton “membisu”. Mari bersama sama berpikir, berinovasi, berkrearif, bergerak mewujudkan Pilkada serentak benar benar profesional dan proporsional “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

    Bukan sekedar drama kolosal simbol demokrasi kerakyatan dunia, tetapi rakyat tidak berkuasa apa-apa. Rakyat hanya sebagai tumbal demokrasi. (Penulis Dirut Madia Koran Transparansi)

    COPYRIGHT © 2024 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan