“Sekolah Contoh” Rekomendasi Siapkan Generasi Mulia

“Sekolah Contoh” Rekomendasi Siapkan Generasi Mulia
Prof Badri Munir Sukoco saat menyampaikn materi

SURABAYA (Wartatranspransi.com) – Sekolah Contoh bagi Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS) merupakan salah satu rekomendasi dari Prof Badri Munir Sukoco, ST MBA PhD.

Rekomendasi itu disampaikan pada
Seminar Pendidikan “Menyiapkan Generasi Mulia untuk Generasi Bangsa”, di Aula YPAS Jl Sultan Iskandar Muda 46 Surabaya, Sabtu (31/8/2024).

Seminar dengan Keynote Speaker Eri Cahyadi ST MT, Walikota Surabaya. Diwakili Sekda Kota Surabaya Dr Ikhsan SPsi MM, juga menghadirkan pembicara Prof Dr Ing Ir Misri Gozan M.Tech, (Dewan Guru Besar Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia)

Prof Badri Munir Sukoco, ST, MBA, PhD (Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga) menegaskan, bahwa guna mencapai tujuan dalam “Membentuk Talenta Unggul Masa Depan Bangsa Menuju Indonesia Maju 2045”, maka harus memprioritaskan 8 (delapan langkah) utama.

Seminar dalam rangkah rangkaian Milad se-Abad Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya (YPAS) dengan mengundang sejumkah tokoh pendidikan, wali murid, dan tokoh masyarakat serta keluarga besar YPAS, Badri Munir Sukoco menegaskan bahwa 8 langkah itu sudah dilakukan negara negara maju yang melakukan lompatan dalam pendidikan dan konsentrasi pengembangkan pertumbuhan ekonomi. Seperti China dan Vietnam.

Delapan langkah prioritas itu, menurut dia,
(1) pendidikan yang menghasilkan pengetahuan dan ketrampilan tinggi bagi bangsa, SDM dengan pengetahuan dan ketrampilan tinggi yang akan menghasilkan inovasi.

Inovasi itu, lanjutnya, berpengaruh (2) berdaya saing tinggi, khususnya melalui kemajuan (3) teknologi.

Kondisi ini menghasilkan (4) tingginya pertumbuhan ekonomi, sehingga (5) kontribusi pada perdagangan dunia meningkat. Hal itu sangat berguna untuk menjaga hegemoni ekonomi, selain dibutuhkan (6) militer yang kuat dengan dukungan (7) pusat keuangan dan (8) mata uang yang kuat dan digunakan di mana-mana.

Badri Munir Sukoco beberapa kali menjelaskan dan menunjukkan grafik sejumkah negara dengan lompatan pertumbuhan ekonomi dengan dorongan kemajuan pendidikan luar biasa, dengan Human Development Index (HDI) dan PISA.

Sebagaimana diketahui Program Penilaian Pelajar Internasional ( Inggris), Program for International Student Assessment (PISA) adalah studi penilaian tingkat internasional yang diselenggarakan oleh OECD untuk mengevaluasi sistem pendidikan di dunia, dengan mengukur performa akademik pelajar sekolah berusia 15 tahun pada bidang matematika, sains, dan literasi membaca.

Pada kesempatan itu Badri Munir Sukoco secara umum menyampaikan rekomendasi untuk mencapai talenta unggul dan Indonesia Maju 2045 sebagai berikut, yaitu dengan syarat;
Pertama, kapasitas berinovasi dan perguruan tinggi menjadi kunci negara maju;

Kedua, Indonesia Maju 2024 memerlukan pasokan SDM unggul; HDI dapat memotret kondisi saat ini dan terus ditingkatkan. Demikian juga PISA sebagai score pondasi pendidikan dan masa depan anak bangsa.

Ketiga, kualitas input guru terpenuhi dan training secara reguler menjadi kunci, sebagaimana Singapura dan Vietnam dalam mengembangkan SDM unggul;

Keempat, YPAS dapat menjadi laboratorium terbaik bangsa (sekolah contoh) untuk mengembangkan guru, kurikulum, dan sistem’ pendidikan dalam pengembangan talenta terbaik bangsa.

Tetapi, lanjut dia, mimpi besar Indonesia Maju tidak akan tercapai jika tidak mampu melakukan pertumbuhan ekonomi 9 persen lebih. Sementara riil data di Bapenas baru tumbuh 5 persen. Padahal ubtuk menaikkan 1 persen saja, membutuhkan setiap hari menambah 3000 lapangan pekerjaan tersebar di seluruh wilayah.

Salah satu harapan sebagaimana tertuang pada RPJMP, bahwa pemerintah mengajak masyarakat atau warga negara merasa ikut serta dalam mendorong menuju Indonesia Maju 2045. (*)