Situs Watu Nganten, SMAN 1 Magetan Ajarkan Siswa Mengenal Dan Melestarikan  Kearifan Budaya Lokal

Situs Watu Nganten, SMAN 1 Magetan Ajarkan Siswa Mengenal Dan Melestarikan  Kearifan Budaya Lokal

Mengenalkan budaya dan kearifan lokal Kabupaten Magetan kepada siswa, sesuai hasil karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, Keberagaman namun tetap satu.

Dan Tema situs Watu Nganten inilah yang diambil oleh SMAN 1 Magetan  dalam pawai budaya Dengan mengambil Tema ” Pawai Budaya Bangga Magetan Cinta Unesa Jaya Negeriku

Tema Watu Nganten, di era kemajuan jaman,  menurut Kepala Sekolah SMAN 1 Magetan Supardi,S.Pd,M.Pd, untuk mengenalkan sejarah dan situs budaya kepada siswa didiknya supaya bisa melestarikan nilai nilai sejarah dan kearifan lokal.

“Mitos ini dahulu ada sepasang anak muda yang menjalin asmara hingga menikah, dari sejarah yang diambil, mempunyai makna dari kehidupan setelah dewasa adalah membangun sebuah rumah tangga atau dalam jawa manten,” terang Supardi.

Dijelaskan Watu Nganten adalah   situs yang mengajarkan filosofi  kebahagian yang sejati ketika pasangan  sudah menikah dan dalam adat jawa disandingan manten.Dari sejarah ini dapat kita ambil hikmah dari  nilai,  pelajaran tentang kepatuhan dan kesetiaan pada pasangan, kepatuhan pada orang tua tetep dijunjung tinggi.

Acara pawai tahun untuk  menjabarkan, dari situs budaya watu nganten,  kepada generasi muda dalam kehidupan sehari hari apapun profesi, kegiatan dan kedudukannya akhirnya  akan menuju dan membangun sebuah keluarga yang paling utama.

Selain Watu Nganten juga penekanan pada P5 kearipan budaya dan  dengan tema Bhinneka Tunggal Ika. “Meningkatkan wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme dan memperkuat dan meningkatkan karakter profil pelajar pancasila,” ujar Supardi.

Ornamen yang ditampilkan sebagai upaya melestarikan kebudayaan dan pengenalan cagar budaya,”Tema watu nganten untuk mengajarkan, menjadikan  keluarga sakinah mawaddah warohmah, bukan  hanya cinta saja  tetapi juga mengajarkan cinta  hakiki,  cinta yang bisa menjanjikan kebahagiaan dunia dan akhirat,” Pungkas Supardi. (*)