SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Pelatih sepakbola sebagai guru bangsa harus memiliki kompetensi dan integritas, untuk melahirkan pemain yang siap bersaing.
Demikian disampaikan Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh UB PhD,saat membuka Konferensi Pelatih dan Silabus Pengembangan Sepakbola Jatim, di Balai Budaya kompleks Balai Pemuda Surabaya, Kamis (4/7/2024).
Riyadh menjelaskan, sebagai guru bangsa dalam hal keilmuan pelatih sepak bola. Maka silabus ini sebagai upaya menyamakan arah dalam pembinaan prestasi sepak bola di Jatim
Menurut dis, pelatih sebagai gurunya sepakbola Jatim. Jangan sampai guru guru sepakbola statusnya pahlawan tanpa tanda jasa
“Mengapa? Sayang, guru kalau mati tidak boleh dimakamkan di makam pahlawan,” Katanya diplomatis.
Sehingga, lanjutnya, berharap pelatih sepak bola harus berbeda, harus ditempatkan di hati pemain dan masyarakat, dengan memcetak pemain habat.
Hanya saja syaratnya pelatih wajib punya 2 hal penting. Pertama, harus punya kompetensi dan Kedua, integritas. “
Kompetensi meningkatkan kecerdasan dan lain lain, tanpa kompetensi kita tidak mungkin menghasilkan pemain yang berkualitas,” ujarnya.
Mengapa? Kata Riyadh, hari ini persaingan global tidak bisa dihindari, sehingga kompetensi dan integritas akan mengantarkan pemain yang mampu bersaing.
Perubahan global, kata dia, Şam’a seperti
pada saat kayu bakar diganti minyak tanah (berbagai bahaya provokasi) demikian juga minyak tanah ke elpiji.
Persaingan global di Sepakbola, supaya tidak tergerus. “Mari Melawanb dengan kompetensi,” tandasnya.
Riyadh menegaskan, Indonesia dengan fokus kompetensi dan integritas ada nilai plusnya di Indonesia.
“Ada integritas penting mengantarkan menjadi anak anak yang kompeten. Dan integritas paling dasar adalah kejujuran. Dan roh paling mendasar adalah kejujuran,” ujarnya.
Kompetensi dan Intigritas akan menjadi jalan untuk menjadikan pemain yang mampu bersaing. “Ini tantangan. Tidak boleh kita hindari, tetapi kita lawan dengan keilmuan dari guru besar,” katanya.
“Semoga silabus pengembangan Sepakbola menjadi arah sepakbola menjadi visinya sama. Biar ditiru nasional dari Jatim untuk Indonesia,” tandas Riyadh sekaligus membuka Konferensi Pelatih. (*)