Jakarta (WartaTransparansi.com) – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengingatkan masyarakat soal pentingnya vaksinasi lanjutan guna mencegah komplikasi kematian akibat penularan COVID-19.
“Yang jadi masalah virus ini tetap berusaha menginfeksi kita. Kalau kita vaksin, (lalu antibodinya) habis, makanya dia bermutasi berubah-ubah. Dulu ada tipe Wuhan sekarang sampai Omicron, semua ini dalam upaya semua dapat menghindari diri dari kekebalan tubuh kita,” kata Penasihat Satgas Imunisasi PAPDI Prof. Dr. dr Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FINASIM, dalam diskusi media di Jakarta, Rabu.
Samsuridjal menekankan vaksinasi terbukti efektif dalam mencegah penularan dan beratnya penyakit akibat COVID-19 serta komplikasinya termasuk kematian. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penderita COVID-19 antara lain ialah pneumonia, Sindrom Pernapasan Akut Berat (ARDS), sepsis, gagal ginjal, gangguan kardiovaskular, gangguan neurologis hingga gangguan mental.
“Beberapa penderita COVID-19 juga mengalami komplikasi lain seperti trombosis, kerusakan hati, dan masalah pernapasan kronis,” ujar Samsuridjal.
Dia juga mengatakan terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa COVID-19 dapat memicu reaksi autoimun pada beberapa individu seperti sindrom kelelahan kronis, arthritis reaktif, dan gangguan neurologis autoimun.
Selain itu, terdapat kasus yang melaporkan adanya peningkatan kadar antibodi yang menyerang jaringan tubuh sendiri setelah terinfeksi COVID-19. Hal itu menunjukkan bahwa virus tersebut dapat memicu respons autoimun pada beberapa individu.