Mereka yang meninggal tersebut dinilai sangat berjasa untuk kelancaran Pemilu 2024 yang damai dan aman. Mereka bukan meninggal karena kecelakaan melainkan kebanyakan ada sakit bawaan. Sebab mengurus Pemilu bukan hanya pada hari coblosan saja melainkan sudah sejak awal mereka sudah bertugas. Maka bisa jadi mereka karena kelelahan, kurang tidur, ada riwayat jantung atau penyakit lain.
Adhy Karyono yang sebelumnya menjabat Sekdaprov menyatakan, kalau santunan dari BPJS sebesar Rp 40 juta rupiah. Sementara dari Pemprov Jatim mendapatkan Rp 10 juta.
Berdasarkan data dari KPU Jawa Timur, mereka yang meninggal rata rata mempunyai penyakit bawaan. Ada yang meninggal di rumah, tempat pemungutan suara dan juga rumah sakit. Mereka kelelahan karena melakukan kegiatan yang menyita tenaga mereka baik sebelum pemilu atau saat pemungutan suara.
” Ya karena memang ada sakit bawaan karena memang mengurus Pemilu itu bukan hanya satu hari saja tetapi sebelumnya kurang tidur ada yang riwayat jantung, ada penyakit lain ” pungkas Adhy Karyono. (*)