“Karena Kiai memiliiiihh
.!! ” ujar Gus Muhdlor, dijawab jemaah, “Pak Prabowooo, !.”
Selanjutnya Gus Muhdlor, membacakan isi deklarasi Santri Nderek Kiai untuk Indonesia Maju, yang ditirukan ribuan jemaah dan santri.
“Bismillahirrahmanirrahim. Kami para santri berikrar untuk Nderek Kiai (ikut kiai,red), Kami bertekad untuk memenangkan Prabowo Gibran sekali putaran, semoga Allah SWT meridhoi kami.”
Sebelumnya, keenam putra putri KH Agoes Ali Masyhuri bersama istri dan menantu ini, memakai setelan warna abu-abu, berdiri di hadapan ribuan jemaah.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur, Boedi Priyo Suprayitno, menyampaikan,” seperti yang sudah menjadi isu nasional, Khofifah effect ini memang sangat luar biasa. Keluarga besar Pondok Pesantren di Jawa Timur langsung berbondong-bondong login ke paslon 02, Setelah Ponpes Sidogiri, kini Ponpes Bumi Sholawat. Itu bukti aura kemenangan mutlak di Jatim untuk Prabowo-Gibran semakin nyata.”
Budi juga menyampaikan terimakasih kepada Gus Muhdlor dan Gus Yani yang juga turut mendukung Prabowo-Gibran.
“Dukungan Bupati Sidoarjo dan Bupati Gresik ini menjadi energi besar untuk kami, Insya Allah ini akan membuat Prabowo – Gibran menang mutlak di Surabaya Raya,” tukasnya.
“Selama ini Jawa Timur selalu menjadi barometer Nasional, pemenang Pemilu di Jatim selalu menjadi pemenang di level Nasional.
Survei Times Indonesia kemarin sudah merilis bahwa peraihan suara Prabowo -Gibran sudah mencapai 59% di Jatim. Dengan adanya migrasi besar besaran para pondok pesanten ini Insya Allah target dari TKD Jatim 65% bisa tercapai,” tutupnya.
Acara deklarasi ini dihadiri oleh pendiri sekaligus pengasuh Ponpes Bhumi Sholawat KH Agoes Ali Masyhuri yang sejak lama mendukung Prabowo, kemudian Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur, yang juga ayah kandung dari Wakil Bupati Mojokerto, Gus Barra, sejumlah tokoh, Ketua TKD Jatim Boedi Priyo. (*)