Kapolri kemudian memaparkan capaian perekonomian Indonesia di tengah situasi global yang kurang kondusif. Indonesia berhasil menunjukkan tren positif yang terlihat dari pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2023 sebesar 4,94 persen (tertinggi ke-4 G20), laju inflasi Desember 2023 sebesar 2,61 persen (terendah ke-7 G20), surplus neraca perdagangan sebesar USD 7,82 miliar (43 bulan berturut-turut).
“Ini semua adalah prestasi-prestasi bagi Indonesia yang harus kita jaga dan pelihara,” kata Kapolri.
Kapolri juga mengingatkan kebhinekaan Indonesia perlu terus dijaga, sebab dengan keberagaman akan menjadi anugerah apabila dikelola dengan baik.
Namun jika kita tidak menjaganya, kita tidak akan mengelolanya dengan baik,” “maka ini akan menjadi ancaman dan tentunya tugas kita, tugas utama kita adalah bagaimana stabilitas keamanan dan jaminan sosial dapat terjaga dengan baik,” tambah Kapolri.
Selain itu, ia memaparkan capaian Polri pada tahun 2023. Berdasarkan survei Litbang Kompas, 87,8 persen masyarakat Indonesia puas dengan kinerja kepolisian.
“Ini tentu menjadi catatan yang manis, ini tentunya menjadi modal kita semua menghadapi tahun baru ini, tahun yang penuh dinamika, karena kita akan memasuki tahapan inti pemilu,” tambah Kapolri.
Kapolri mengatakan, dalam setiap pemilu selalu terjadi perbedaan pendapat. Hal ini merupakan bagian dari demokrasi yang diterapkan di Indonesia.
“Dan mungkin Indonesia salah satu negara yang sistem demokrasinya mungkin Pak Pendeta lebih tahu, yang terbaik adalah penerapan one man one vote, kedaulatan rakyat, suara rakyat sungguh luar biasa,” kata Kapolri.
“Saya selalu mengingatkan kepada seluruh rekan-rekan bahwa tugas Polri sangat berat, namun kami yakin dengan modal yang ada ditambah semangat kita untuk menjaga keberagaman, salah satunya dengan perayaan Natal ini bagaimana kita akan terus menjaga toleransi. dan ini bagian dari menjaga keberagaman,” lanjutnya. (rls/rn/din)