Dia mengungkapkan, pembangunan Kota Surabaya tidak lepas dari keilmuan yang dibawakan oleh Achmad Muhibbin Zuhri. “Ini ilmu yang luar biasa, saya membangun Kota Surabaya dengan rasa kekeluargaan. Ilmu ini diambil dari Cak Hibbin ini, karena sebuah kota akan menjadi baldatun toyibatun warobun ghofur kalau semua didasarkan agama,” katanya.
Eri berharap, dengan adanya keilmuan di bidang Teologi Islam Kontemporer maka rasa toleransi di Kota Surabaya akan semakin kuat. “Surabaya hari ini menjadi kota besar yang memiliki rasa toleransi pertama, karena itu teologi islam kontemporer ini harus diwujudkan, maka nilai kejahatan dan saling menghujat itu akan turun di kota ini,” harapnya.
Masih menurut Eri, kehadiran Achmad Muhibbin Zuhri sebagai guru besar di UINSA Surabaya, akan semakin memberikan kontribusi untuk Pemerintah Kota (Pemkot) dan Kota Surabaya. “Semoga dengan jabatan baru sebagai profesor, bisa memberikan kekuatan batiniah tidak pernah berhenti berkhidmat pada umat, dan memberikan sumbangsih untuk kota ini,” ujarnya. (*)