“Semoga pemanfaatan data hasil ST2023 dapat mendukung strategi pembangunan pertanian berkelanjutan. Sehingga kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani dapat terwujud,”imbuhnya.
BPS Kota Kediri juga telah melakukan diseminasi tahap 1 hasil ST2023 secara serentak pada tanggal 4 Desember 2023. Pihaknya juga akan melakukan diseminasi hasil sensus tahap kedua pada bulan April tahun 2024 mendatang.
“Kami telah melaunching produk – produk ST2023 yang bisa dilihat dan download melalui website kedirikota.bps.go.id berupa buklet, leaflet, dan info grafis. Atau buku hasil ST2023 yang telah kita launching 15 Desember 2023 lalu,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, mengutarakan hasil dari sensus tersebut akan menjadi rujukan bagi Pemkot Kediri untuk menentukan arah kebijakan dan pembangunan sektor pertanian ke depannya. Karena menurutnya data sektor pertanian yang akurat, dapat memperbesar potensi pengembangan yang lebih menyeluruh di semua sub sektor.
“Mengingat, kondisi pertanian saat ini sangat jauh berbeda dibandingkan 10 tahun lalu, perlu dilakukan re-adjustment berbagai kebijakan. Apalagi dinamika sektor pertanian juga dipengaruhi oleh pergeseran perilaku masyarakat sekarang,” ujarnya.
Bagus Alit tak memungkiri penurunan jumlah lahan, produktivitas beberapa komoditas, serta sulitnya regenerasi petani di beberapa daerah juga akan dialami Kota Kediri. Untuk itu ia mengajak para kelompok tani dan petani milenial untuk bersinergi memajukan pertanian di Kota Kediri dengan berbagai metode dan perkembangan teknologi.
“Beberapa waktu lalu, Ibu PJ Walikota menyampaikan perlu adanya gerakan tanam pangan yang dilakukan masyarakat. Dengan harapan ada peningkatan produktivitas pertanian, bertambahnya jumlah petani milenial, terjaganya harga komoditas di pasar, hingga terwujudnya ketahanan pangan di Kota Kediri. Kami harap kita semua yang hadir disini bisa mengkampanyekan gerakan tersebut ke masyarakat,” tutupnya. (*)