Warung TPID Surabaya Jadi Magnit Tempat Belanja Kebutuhan Pokok

Warung TPID Surabaya Jadi Magnit Tempat Belanja Kebutuhan Pokok
Salah satu Warung TPID berlokasi di Pasar Pucang Anom Surabaya.

Sementara itu, Direktur Administrasi Keuangan Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) Surabaya, Sutajhjo menyampaikan, kehadiran Warung TPID diharapkan dapat meramaikan kembali aktivitas di pasar tradisional. Utamanya, terhadap empat pasar tradisional yang dikelola PDPS Surabaya.

“Kita harapkan dapat meramaikan pasar kembali, dan masyarakat akan lebih bisa menikmati harga yang lebih murah dibanding di luar,” kata Sutajhjo.

Dia juga mengatakan, keberadaan Warung TPID tidak akan mengurangi keuntungan pedagang pasar. Sebab, pedagang di pasar setempat juga bisa bersinergi dengan Warung TPID tersebut.

“Misalkan pedagang di Pasar Wonokromo pada saat barang atau stoknya kosong, dia bisa ambil di Warung TPID untuk menjual kepada masyarakat. Dan istilahnya dengan harga di bawahnya sedikit dengan Warung TPID,” jelasnya.

Selain itu, keberadaan Warung TPID ini diharapkan bisa meningkatkan volume penjualan di pasar. Masyarakat pun juga bisa memilih antara membeli di Warung TPID atau pedagang di pasar setempat.

“Jadi fungsi real dari Warung TPID ini sebenarnya adalah fungsi kontrol, supaya masyarakat semakin nyaman dan tidak mendapatkan harga yang mahal,” tukasnya.

Diketahui, saat ini Warung TPID telah dibuka di lima pasar tradisional Surabaya. Yakni Pasar Wonokromo, Pasar Pucang Anom, Pasar Genteng Baru dan Pasar Tambahrejo. Keempat pasar tradisional ini dikelola oleh PDPS. Sedangkan satu Warung TPID lain, berada di pasar milik swasta. (*)