JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta menyatakan bahwa masih minimnya pengetahuan tenaga medis soal penggunaan alat-alat pengobatan di rumah sakit yang tersedia menjadi salah satu kendala dalam mengatasi penyakit kanker di Indonesia.
“Radioterapi alatnya itu mahal sekali, ini harus dilatih dokternya. Kalau ada alat yang sudah dibeli, mahal-mahal, tapi mereka tidak dapat pakai atau salah pakainya justru dapat menciderai Penderita,” kata Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Soeko Werdi Nindito dalam konferensi pers yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Soeko menyoroti dari program-program pemerintah di bidang kesehatan sebelumnya dijalankan, minimnya pengetahuan tenaga medis telah menyebabkan alat-alat yang dibeli dengan harga mahal justru tidak terpakai, terutama di rumah sakit-rumah sakit yang ada di daerah.
Contohnya ketika menggunakan sinar laser untuk mengobati tumor seorang Penderita, tenaga medis yang tidak memahami letak tumor dapat salah mengarahkan laser ke arah lain sehingga berpotensi mengenai jaringan tubuh yang sehat.
dapat pula sinar laser yang dipergunakan menembus ruang operasi dan mengenai orang lain di luar ruangan.
“Sinarnya dapat tembus kemana-mana, karena sinar tidak dapat diberhentikan kecuali ada bunker yang cukup tebal. Kalau bunkernya retak sedikit, itu dapat tembus kemana-mana. Jadi orang sehat, kena sinar itu bahaya,” katanya.