SEBUAH penelitian dari Swedia menunjukkan orang yang sering terpapar sinar matahari rata-rata memiliki harapan hidup lebih lama dibandingkan orang yang menghindari paparan sinar matahari.
Dilaporkan dari laman The Guardian, Minggu (1/10), peneliti bernama Pelle Lindqvist menerbitkan hasil penelitian besar yang memantau kesehatan sekitar 30.000 wanita pada tahun 2014. Dari penelitian itu, ditemukan bahwa rata-rata, perempuan yang menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari hidup satu hingga dua tahun lebih lama dibandingkan mereka yang menghindari sinar matahari.
Peningkatan angka harapan hidup itu erasal dari rendahnya tingkat penyakit kardiovaskular dan penyakit lain yang tidak terkait dengan kanker, termasuk diabetes tipe 2, penyakit autoimun, dan penyakit paru-paru kronis.
Penelitian lain juga mengidentifikasi pola serupa. Pada penelitian Juli lalu, Richard Weller dari Universitas Edinburgh dan rekan-rekannya memantau 376.729 orang keturunan kulit putih selama rata-rata 13 tahun, mereka menemukan bahwa orang yang lebih aktif mencari sinar matahari memiliki kemungkinan 14 persen lebih kecil untuk meninggal karena sebab apapun dibandingkan dengan mereka yang menghindari sinar matahari.
Artinya para pencari matahari memiliki rata-rata sekitar 50 hari tambahan untuk bertahan hidup dibandingkan dengan orang yang jauh dari paparan matahari.
“Perpanjangan umur 50 hari pada tingkat populasi, itu ialah angka yang sangat besar, semakin banyak sinar matahari yang didapat seseorang, semakin lama mereka hidup,” kata Weller.