Merek fesyen China beradaptasi dengan pasar global melalui toko ritel

Merek fesyen China beradaptasi dengan pasar global melalui toko ritel

Selama bertahun-tahun, selain Bosideng, beberapa merek pakaian China lainnya juga telah membuka toko retail di Amerika Serikat, Singapura, Thailand, Arab Saudi, dan sejumlah negara lainnya.

Namun, selain memiliki toko dan berinteraksi langsung dengan pelanggan di luar negeri, merek-merek asal China ini masih perlu bersabar dalam upayanya untuk meraih popularitas di pasar internasional.

Sebagai seorang desainer yang telah bekerja di industri fesyen internasional dan dengan sejumlah merek pakaian China selama beberapa dekade, Ferragina mengatakan butuh upaya yang signifikan untuk menjembatani budaya yang berbeda dan menyelaraskan merek-merek China dengan pasar luar negeri.

“Jadi, kita harus melakukannya selangkah demi selangkah dan dengan sangat perlahan. Tidak perlu menjadi yang pertama dan tercepat dalam melakukannya, tetapi kita harus menjadi pihak pertama yang melakukannya dengan baik,” kata Ferragina.

Menurutnya, mengontrol mutu produk, memahami kebutuhan pelanggan, mampu memecahkan masalah, dan bersikap jujur kepada pelanggan ialah kunci untuk mempromosikan sebuah merek di pasar fesyen.

Ketika ditanya mengenai harapannya terhadap merek-merek pakaian China di masa depan, Aminah Ali, seorang influencer gaya hidup di media sosial di London, mengatakan dia berharap merek-merek China dapat menghasilkan desain-desain yang lebih inovatif dan menggunakan bahan-bahan yang belum pernah dilihat oleh banyak orang.

“Gaya dan keunikan ialah hal yang saya cari,” imbuhnya.

“Saya rasa prospeknya luar biasa,” kata Ali Gordon, seorang blogger fesyen, ketika ditanya tentang masa depan merek-merek pakaian China. “Saya rasa mereka memproduksi pakaian berkualitas tinggi dan menggunakan bahan yang bagus. Dengan desain dan kualitasnya, mereka akan meraih kesuksesan besar.”  (*)