Pemkot Surabaya – Dekranasda Tingkatkan Ketahanan Pangan Keluarga Akseptor KB

Pemkot Surabaya – Dekranasda Tingkatkan Ketahanan Pangan Keluarga Akseptor KB
Pemkot Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya, berupaya meningkatkan ketahanan fungsi ekonomi keluarga. Salah satunya dengan mewujudkan kemandirian keluarga yang ditujukan pada pemberdayaan keluarga akseptor KB (Keluarga Berencana).

Dia mengaku perlu adanya pendampingan pada potensi dan peluang pemasaran. Yakni, jenis usaha yang dijadikan andalan kelompok UPPKA adalah bidang pengolahan makanan dan jajanan lokal. “Seperti proses izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), rasa, kemasan, hingga proses kurasi agar bisa menjadi ladang usaha,” ungkapnya.

Karena itu, pemkot bersama UPN Veteran Jawa Timur akan terus melakukan pendampingan dan pengawasan kepada kelompok usaha UPPKA agar produk mereka bisa dipasarkan melalui Surabaya Kriya Gallery (SKG) Siola maupun Merr.

“Mereka harus mengetahui batas expired (kadaluarsa) agar konsumen mengerti apakah produk itu layak dikonsumsi atau tidak. Maka kita harus memastikan produk mereka aman dikonsumsi,” tandasnya.

Selain itu, Rini yang juga Ketua TP PKK Surabaya ini melihat berbagai pengolahan makanan dan jajanan lokal. Ia tertarik mengadakan lomba olahan pangan hingga menjadi zero waste.

“Biasanya kita menggelar lomba cipta menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) berbasis pangan lokal. Maka kita akan adakan lomba pengolahan makanan hingga zero waste agar bisa bermanfaat. Sehingga tidak menimbulkan sampah,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pusat Program Studi Ekonomi dan Sosial UPN Veteran Jawa Timur sekaligus pembina UPPKA, Dr. Ignatia Martha mengatakan, kelompok UPPKA Kecamatan Tambaksari Surabaya sangat luar biasa. Berpotensi memiliki peluang usaha yang besar sehingga bisa memberikan dampak positif bagi sekelilingnya.

“Ini pengalaman luar biasa, saya bersyukur bahwa UPN bisa berperan memberikan pendampingan untuk membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Karenanya, mereka juga harus berkomitmen dalam menjalankan usahanya, sehingga bisa memiliki NIB dan masuk ke E-Peken,” harapnya. (*)