“Para pebasket ini sangat luar biasa, sangat konsisten, mereka juga punya komitmen yang luar biasa,” imbuhnya.
Ketua Perbasi Jatim, Grace Evi Ekawati menyampaikan, alasan Trofi Piala Dunia FIBA 2023 ini dipamerkan di empat wilayah di Indonesia.
Piala yang dijuluki trofi Naismith ini sengaja didatangkan sebagai pemantik semangat para atlet dan pegiat basket di Jatim, khususnya Kota Surabaya.
“Ini sebagai legacy (warisan) ya, bahwa piala dunia (basket) itu ada di Indonesia. Makanya, trofi ini dikelilingkan di seluruh Indonesia, kebetulan Surabaya terpilih,” kata Evi.
Tak hanya itu, alasan dihadirkannya trofi ini karena barometer basket di Jatim adalah Kota Surabaya. Dia menerangkan, di Kota Surabaya sendiri ada sekitar 56 klub basket. Jumlah tersebut, melampaui jumlah klub basket yang ada di daerah lain di Jatim.
Dirinya berharap, kehadiran trofi ini bisa menjadikan basket laiknya cabor sepak bola yang banyak diminati oleh masyarakat. Ia yakin, basket adalah cabor yang juga memiliki masa depan gemilang di masa depan.
Untuk mendorong para atlet basket di Jatim lebih banyak meraih prestasi, ke depannya ia akan memperbanyak kompetisi. Selain mendorong agar lebih berprestasi, juga untuk meningkatkan jam terbang para atlet basket di Jatim.
Sebelum trofi ini tiba di Balai Pemuda, sempat dibawa ke tempat-tempat ikonik di Kota Surabaya. Di antaranya monumen Kapal Selam dan Bambu Runcing. (*)