Ali menyebut, jika dalam penilaian ini para dewan juri memilih karya yang lebih segar dengan sentuhan lebih modern tanpa melupakan makna semangat olahraga.
“Kami ingin yang futuristik tidak terlalu simetris (kotak) tapi bagaimana mengikuti zaman. Konsepnya lebih dinamis, logo tidak kaku tapi tetap penuh warna yang mengandung berbagai makna khas olahraga,” jelasnya.
Mantan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jatim itu mengaku, sayembara ini sengaja digelar agar multievent dua tahunan ini terasa gebyarnya sampai ke masyarakat.
“Kami juga ingin agar daerah punya legacy bahwa pernah sebagai tuan rumah Porprov dan ada penyegaran logo,” pungkasnya. (*)