”Surprise banget, awalnya informasi tidak ada sarapan ternyata ada, awalnya tidak ada gelang identitas ternyata ada. Bahkan bukan hanya gelang, identitas kita juga kita pakai di kalung, di tas bagasi maupun tas kabin,” ujarnya ceria.
Bahkan, Roeli sampai memotret gelang identitas dan sarapan paginya untuk dikirimkan ke teman-temannya di tanah air yang pernah mengatakan bahwa jemaah haji tahun ini tidak mendapatkan keduanya. ”Ini lho, saya dapat gelang identitas dan dapat sarapan,” sebutnya.
Roeli makin girang menceritakan kejutan berikutnya. Itu terjadi saat dia mendengar sambutan Menag Yaqut Cholil Qoumas saat melepas kepulangan jemaah haji asal embarkasi Batam di Syisa-Makkah. Gus Men saat itu mengumumkan kebijakan bahwa setiap jemaah akan mendapatkan air zam-zam sebanyak 10 liter.
Kejutan ini juga dirasakan oleh Muhsinin, jemaah SUB 46 asal Denpasar Timur Bali, yang berangkat bersama Roeli Warni. Dia mengaku sangat surprise dan bahagia mendengar informasi bahwa jemaah mendapat air zam-zam lebih dari biasanya.
”Pemerintah memahami bahwa oleh-oleh jemaah haji yang dinanti-nanti ya air zam-zam. Jadi kami tak perlu lagi kucing-kucingan dengan petugas maupun pihak penerbangan untuk membawa air zam-zam di dalam koper,” tandasnya. (*)