BANYUWANGI (Wartatrandsparansi.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendorong para pemuda untuk bisa mengejawantahkan prinsip kenegarawanan.
Hal tersebut ia sampaikan saat mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) XVII Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur di Gedung Wanita Paramitha Kencana Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (15/7).
“Kenegarawanan ini sangat linier bahwa kita harus mendahulukan kemaslahatan bersama bukan sekedar kemenangan individu. Kalau ini bisa benar-benar diejawantahkan dalam langkah-langkah sehari-hari oleh teman-teman, bagus sekali sejalan dengan apa yang kita wujudkan,” katanya.
Wagub Emil menambahkan melalui prinsip kenegarawanan diharapkan generasi muda tidak hanya memiliki etos kerja yang bagus tapi juga budi pekerti baik. Keduanya sama-sama dibutuhkan dalam membangun Indonesia.
“Saat ini kita masuk era Gig Economy dimana perusahaan lebih banyak memilih mempekerjakan karyawan paruh waktu atau freelance pada bagian tertentu. Perubahan ini harus dijawab oleh generasi muda dengan etos kerja yang bagus,” ujarnya.
Selain harus memiliki etos kerja yang bagus, para pemuda juga didorong untuk memiliki budi pekerti yang baik. Wagub Emil berpesan agar para pemuda menghindari sifat culas yang saling menjatuhkan.
“Kalau seperti itu jadinya hanya keberhasilan kelompok bukan kesuksesan umat. Seorang negarawan akan lebih memikirkan bagaimana mempersiapkan generasi selanjutnya dari pada sekadar mendapat kekuasaan,” tegasnya.
Selain itu, Wagub Emil juga mengatakan Pemprov Jatim siap bersinergi dan berkolaborasi dengan beragam program Islam Berkemajuan Pemuda Muhammadiyah. Salah satunya ialah Millenial Job Center dan Klinik BUMDes.
Sebagai informasi Pemprov Jatim juga telah menyesuaikan diri dengan era Gig Economy. Salah satunya dengan mendirikan Millenial Job Center (MJC). Melalui MJC Pemprov Jatim mendampingi para talenta untuk mengasah skillnya serta mempertemukannya dengan klien yang membutuhkan.
“Alhamdulillah saat ini sudah 8000 UMKM mendapat manfaat dari talenta MJC. Dan akan terus kami dorong hingga mencapai 10.000 klien serta kami ingin Pemuda Muhammadiyah juga bisa ambil peran,” harapnya.
Sedangkan Klinik BUMDes sebuah program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi di desa untuk bisa dikelola dengan baik dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat desa.
Sementara itu Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Dikky Syadqomullah mengatakan tema yang diangkat dalam Musywil kali ini ialah “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Jawa Timur”.
Terdapat empat pilar pemuda negarawan yakni Islam Berkemajuan, Keilmuan, Kewirausahaan Sosial, dan Politik Kebangsaan.
“Keempatnya sudah kami jalankan. Kami juga menghindari politik praktis. Prinsip politik kami adalah politik berbudaya, politik yang adi luhur,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim. (yin/min)