Kebaya membalut mentari membanjur sinar tentram Kebaya mewalakkan kaum perempuan di seliri emas bercahaya Kebaya dikenakan seorang semerbak di seantero Nusantara.
Kebaya telah dicuci dengan darah ratusan tahun Kebaya menampung jutaan air mata derita.
Di balik keelokan tubuh kebaya membara kedahsyatan asa
Kebaya saksi perlawanan kebatilan.
Berapa banyak nyai berkebaya bertahan mengelak berkedudukan bini tuan-tuan penjajah
Berapa banyak gadis berkebaya berupaya menolak dikawin paksa juragan tanah.
Berapa banyak buruh berkebaya melawan diperkosa para majikan
Berapa banyak di balik tubuh montok berkebaya memberontak jadi bancakan para bedebah.
Kebaya ialah sikap keberanian
Kebaya ialah kemenangan
Kebaya ialah ketabahan kaum perempuan
Kebaya ialah keluhuran cita-cita
Kebaya ialah jati diri.
Kebaya sudah dilapisi ketabahan kaum perempuan.
Kebaya menopang emak-emak di subuh berniaga menyambung hidup
Kebaya mendatangkan keanggunan dan kejelitaan
Kebaya memperindah dada
Kebaya mengangungkan budi pekerti
Kebaya pertahanan besi kukuh peradaban
Kenakan kebaya di tubuh seorang wanita
jutaan kaum hawa Nusantara bakal berseri.***
Jakarta, 23 Juni 2023
Puisi “Benda” sehari-hari karya Wina Armada Sukardi, tahun 2023:
29. Kebaya
28. Pacul
27. Peluru
26. Sampah
25 . Ondel-ondel
24. Kipas Angin
23. Stempel
22. Kuali
21. Perangko
20. Gergaji
19. Payung
18. Gincu
17. Kopiah
16. Roda
15. Kantong Plastik 2
14. Sepatu 1
13. Tirai
12. Pulpen
11. Sajadah 1
10. Palu
9. Sapu
8. Koper
7. Tempat Tidur
6. Lift
5. Kai Kafan
4. Meja Makan
3. Tangga
2. Kursi
1. Pintu