Pemkab Bojonegoro Gelar Rembug Stunting, Prevalensi Terus Turun Dalam 5 Tahun Terakhir

Pemkab Bojonegoro Gelar Rembug Stunting, Prevalensi Terus Turun Dalam 5 Tahun Terakhir

Ketiga, sebagai bahan masukan dalam penyusunan perencanaan pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dalam dokumen perencanaan daerah RPJPD, RPD, RKPD, dan RENSTRA perangkat daerah.

Dan keempat, merumuskan, memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan, mendorong dan menguatkan konvergensi antara Program Pentahelix sebagai bagian dari upaya penurunan stunting di Kabupaten Bojonegoro.

“Isu stunting menjadi isu relevan diangkat mulai tingkat pusat hingga daerah termasuk di Bojonegoro. Isu stunting menjadi salah satu isu strategis pada RPD Kabupaten Bojonegoro 2024-2026 yaitu peningkatan kualitas SDM, pendidikan, kesehatan kemiskinan dan stunting,” ujarnya.

Hal ini membuktikan komitmen Pemkab Bojonegoro dalam rangka mendukung target nasional 14 persen prevalensi stunting pada 2024. Serta sebagai upaya percepatan penurunan stunting melalui berbagai upaya konvergen dan didukung semua pihak.

“Selama 5 tahun dari 2018 sampai 2023, Bojonegoro telah berhasil menurunkan balita stunting sebesar 6,33 atau 5.285 balita. Prevalensi stunting di bojonegoro diukur berdasarkan bulan timbang atau EPPGBM yang menjangkau hampir seluruh balita di desa atau kelurahan. Sehingga hasil yang didapatkan akurat. Data bulan timbang digunakan, dalam rangka intervensi program penurunan stunting dibutuhkan data by name by address,” jelas Tadlo.

Dalam kesempatan sama, Dandim 0813 Letkol Arm Arif Yudho Purwanto dalam arahannya menjelaskan peran TNI untuk ikut mendampingi dan mendukung percepatan penurunan stunting di daerah masing-masing. “Tugas pokok TNI di samping ketahanan, selalu siap pada tugas apapun hingga tingkat Babinsa,” imbuhnya.

Sementara perwakilan DPRD Kabupaten Bojonegoro Donny Bayu Setiawan menyampaikan agar percepatan penurunan stunting di daerah tercapai bukan hanya menjalankan target nasional, melainkan lebih pada tanggung jawab moral agar masyarakat, generasi penerus bangsa terbebas dari stunting.

Hadir sebagai narasumber, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Dandim 0813 Letkol Arm Arif Yudho Purwanto, Donny Bayu Setiawan sebagai perwakilan DPRD Kabupaten Bojonegoro, Koordinator Program Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur Abdul Fattah Fanani, Ida Nurbaya Tim Investing in Nutrition and Early Years Project Regional 3 Bina Bangda Kemendagri.

Turut hadir sekretaris daerah, jajaran asisten, staf ahli bupati, tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Bojonegoro, camat, kepala puskesmas, ketua TPPS kec/desa lokus penanganan stunting 2023, ketua maupun perwakilan dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga kemasyarakatan, lembaga profesi serta undangan lainnya. (Teguh S)