PURWOREJO (WartaTransparansi.com) – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menginisiasi obrolan menjelang sahur bersama kiai-kiai se-Jawa di Pondok Pesantren An Nuur Maron, Purworejo, Jumat (14/4/2023). Hadir pula Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al-Azhar Darul Ulum, Rejoso Peterongan, Jombang Zahrul Azhar Asumta As’ad, SIP, M.Kes atau akrab dipanggil Gus Hans.
Dalam obrolan Gus Hans mengatakan bahwa kunci yang paling utama dalam menyelesaikan masalah adalah pengakuan dan kesadaran diri atas adanya kekurangan. “Nabi nabi terdahulu ketika berdoa pun selalu diawali dengan “pengakuan” atas kelemahan dan kekurangan nya. Robbana dolamna annfusana…..,” ungkapnya.
Gus Hans yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni (IA) UPN Veteran Yogyakarta mengaku dalam kegiatan yang digelar dini hari itu, seakan seakan mendapatkan lailatul qodar bisa meniru sedikit akhlak para nabi-nabi terdahulu tersebut. Yakni kesadaran atas banyaknya ruang kosong yang belum tersentuh oleh jam’iyah.
Kesadaran akan positioning nahdiliyin grassroot yang masih termarjinalkan dalam berbagai aspek sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.
“Kesadaran akan keterbatasan daya rengkuh struktur organisasi yang tidak mungkin bisa menyentuh berbagai aspek dan tingkatan. Kesadaran atas situasi politik nasional yang mau tidak mau juga pasti sedikit banyak menguras waktu tersendiri para elitnya agar kapal induknya tidak terjebak dalam praktek hard politik,” jelas Gus Hans.