Dikutip dari buku Wakil Rakyat Kabupaten Jember Tempo Doeloe dan Sekarang, Soewarno Soetopamekas saat menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong Jember 1958-1960, mengambil inisiatif untuk merenovasi masjid tersebut dengan botol.
Pembangunan masjid baru tentu membutuhkan biaya besar. Rakyat kembali berpartisipasi dengan menyumbangkan 11 ribu ton gabah hasil panen, sehingga terkumpul uang Rp 518 juta. Masjid baru ini kemudian diresmikan pada 3 Mei 1976.
Masjid ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan di kota Jember, dengan sering dilaksanakan acara-acara keagamaan seperti pengajian, tausiyah, dan seminar, ucapnya. (*)