Khofifah: Jadikan Hari Raya Nyepi Momentum Membangun Manusia Berkepribadian Dharma

Khofifah: Jadikan Hari Raya Nyepi Momentum Membangun Manusia Berkepribadian Dharma

Yang pertama, dikatakan Gubernur Khofifah adalah amati geni. Amati geni diartikan dengan tidak boleh menggunakan atau menyalakan api serta tidak mengobarkan nafsu.

Kemudian selanjutnya ada amati karya yaitu tidak melakukan kegiatan atau pekerjaan. Dan amati lelungan yang berarti tidak bepergian dan digantikan dengan mawas diri. Serta amati lelanguan yakni tidak mengobarkan kesenangan, hiburan, dan sejenisnya.

“Empat hal itu mewujudkan suasana yang tenang. Pada kondisi seperti itu, Umat Hindu melakukan perenungan pada tiga hal yang kerap disebut Tri Kaya Parisudha. Yakni kayika yang berarti berbuat yang baik, wacika yang artinya berkata yang baik, dan manacika yang artinya berpikir yang bersih dan suci. Tiga hal itu merupakan lika-liku yang mengelilingi manusia,” tandasnya.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah menambahkan, Peringatan Hari Raya Nyepi tahun ini juga berseiring dengan akan dimulainya Bulan Ramadhan. Karena itu, ia mengajak seluruh umat untuk menyatukan harapan dan doa agar Jatim bangkit kuat, lebih cepat dan lebih baik lagi ke depannya.

“Mari jadikan Hari Raya Nyepi sebagai langkah untuk menuju masa depan yang lebih baik. Masa depan penuh dengan kebahagiaan, serta kebangkitan bagi Jatim dan Indonesia pada umumnya Selamat Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1945,” pungkasnya. (sr)