SURABAYA (Warta Transparansi.com) – DPRD Kota Surabaya menyelenggarakan Rapat Paripurna di Ruang Utama lantai 3 Gedung DPRD. Agenda rapat tersebut adalah Penyampaian Penjelasan Walikota Surabaya atas Laporan Keterangan Pertangungjawaban (LKPJ) Walikota Surabaya Tahun Anggaran 2022 oleh Walikota, Selasa (21-03-2023)
Rapat Paripurna terlihat istimewa, karena dihadiri oleh orang momor 1 dan 2 yaitu Walikota Eri Cahyadi dan Wakil Walikota Armuji. Yang kemudian, pembacaannya dilakukan Wakil Walikota Armuji atas permintaan Walikota Eri Cahyadi.
Agenda kedua, Pembacaan Rancangan Keputusan tentang Pembentukan Panitia Khusus yang membahas Laporan Pertanggungjawaban Walikota Surabaya tahun Anggaran 2022, disampaikan oleh Sektetaris DPRD Surabaya Musdiq Ali Suhudi . DPRD telah memilih 12 anggota dewan untuk membahas dan memilih ketua, sekrataris dan bendahara.
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan, sangat bersyukur, bahwa para pimpinan di Surabaya kompak. Jarang terjadi Walikota dan Wakilnya datang bersamaan dalam sidang paripurna. Juga hal yang sama, empat pimpinan semua hadir dan amggaota dewan lainnya.
“DPRD Surabaya bersyukur sudah diajukan LKPJ Tahun 2022, sehingga menggelar Rapat Paripurna hari ini , Pak Walikota dan Pak Wakil Walikota juga hadir. Formasi Pimpinan Dewan juga semua hadir lengkap. Hal ini menunjukkan pimpinan di kota Surabaya kompak, senergi satu sama lain,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Adi menambahkan, Pansus yang berjumlah 12 anggota dewan itu segera memilih ketua, sekretaris dan bendahara. Sehingga dalam waktu 30 hari kerja bisa menelurkan rekomendasi- rekomendasi uuntuk perbaikan pemerintah Surabaya di tahun 2023.
“Kami kemudian mesti akan tindak lanjuti dalam pembentukan pansus. Dan akan dibahas dipansus, kemudian DPRD akan mengeluarkan rekomendasi- rekomendasi. Dalam 30 hari dikeluarkan rekomensi DPRD Surabaya untuk perbaikan pemerintahan di Tahun 2023,” tandasnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan kota Surabaya ini menegaskan , bahwa pertumbuan ekonmi di Surabaya sangat bagus, diatas 6 persen. Sedangkan yang perlu digenjot adalah masalah kemiskinan dan pengangguran.
“Saya kira sudah menunjukkan suatu tren yang positif di tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi kita diatas 6 persen , kemudian PAD meningkat, penyerapan juga meningkat. Hanya kemudian penanganan kemiskinan dan pengangguran , pemerintah dengan berbagai kebijakan- kebijakan untuk kesejahteraan kota Surabaya,” pungkasnya. (Dji)