“Seperti kita ketahui, dalam kampanye pemilu 2024 memang waktu yang dibutuhkan capres sangat pendek untuk berkampanye. Apalagi hingga belum ada pesaing Anis Baswedan ke publik yang diusung partai atau koalifisi partai lainnya. Mereka masih ngambang,” tambah peneliti senior SSC ini.
Menyinggung soal safari politik Anies Baswedan ke Jawa Timur selama 2 hari seharusnya menjadi energi politik buat Koalisi Perubahan maupun Anis Baswedan sendiri. Tentunya Anis berusaha memfokuskan untuk mendorong politik programatik agar bisa memberi makna dalam kontestan politik. “Saya pikir apa yg sdh dilakukan di Jatim selama 3 hari itu positif dan harus terus istiqomah mendorong politik programatik guna mereduksi tone negatif yg selama ini masih ada di masyarakat. Saya pikir itu yang menjadi tantangan Mas Anies,” ujarnya.
Ke depannya, Koalisi Perubahan harus bergerak lebih cepat lagi untuk mengusung politik programatik ini, di saat koalisi lain masih belum jelas. Dan harusnya itu bisa menjadi energi penggerak koalisi perubahan. (sr/min)
