Hal lain, lanjut Emil Dardak, yang harus dibangun agar anak-anak muda memahami kehadiran pemerintah adalah dengan mengedukasi anak-anak muda agar melihat ada keterkaitan antara stabilitas ekonomi antara stabilitas sosial politik dengan iklim investasi dengan lapangan kerja.
"Kalau ini bisa kita bangun mereka mungkin akan lebih, bukan untuk supaya mereka senang sama kita hari ini, tetapi penting sekali untuk mereka dalam proses pemilu nanti akan menghindari sifat-sifat atau sikap-sikap pragmatis politik," terangnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini juga menambahkan pentingnya anak-anak muda mengetahui bahwa ada proses panjang yang harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah kebijakan, pelayanan dan fasilitasi yang berkelanjutan bagi masyarakat luas.
Dari situ, lanjut Emil Dardak, para pemuda akan memahami bahwa ada proses panjang yang dijalankan oleh seorang figur atas kebijakan yang diambil untuk
kemaslahatan masyarakat.
ni kita harap behind the story atau di belakang layar ini juga Mulai diperhatikan, imbuhnya.
Ia juga meminta agar anak-anak muda tidak menjadi silent majority. Yaitu mengeluhkan situasi yang ada, mendukung langkah pemerintah tetapi tidak turut membantu untuk mensukseskan program-program pemerintah yang dijalankan untuk kemanfaatan masyarakat luas. Dan pada akhirnya yang lebih didengar adalah yang vokal yang nyaring tapi sebenarnya tidak merepresentasikan.
"Kadang-kadang kita mengeluh banjir tapi pas mau normalisasi kita nggak mau ikut dukung pemerintah saat ada yang ini nggak mau direlokasi,tuturnya.
Di akhir Emil Dardak kembali menekankan agar anak-anak muda menggali lebih dalam sosok atau figur yang akan mereka pilih saat pemilihan umum kelak. Ia menegaskan agar tidak menilai seseorang hanya berdasarkan video-video pendek yang beredar di media sosial semata.
"Jadi menurut saya hari ini, maksudnya gini kalau udah seneng sama orangnya gali lebih dalam dong, jangan konten yang serunya aja yang dilihat,pungkasnya. (din/min)