SULTENG (Wartatransparansi.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah melalui Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Donny Iwan Setiawan, ST MM menyarankan masyarakat bisa ikut mengontrol dan melaporkan jika naiknya harga jual beras dipasaran ada indikasi kecurangan atau penimbunan yang dilakukan pelaku usaha.
Akan tetapi, dia juga berharap masyarakat bisa memahami penyebab kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini, bisa dipengaruhi lonjakan harga pokok produksi (HPP) seperti pupuk dan BBM.
“Kalau harga naik, yang mempengaruhi salah satu bisa kenaikan harga BBM, dan otomatis biaya lainya seperti pupuk petsisida ikut naik,” kata Donny Iwan Setiawan, ST MM dikantornya, Rabu (18/01/2023).
Namun kata Donny, kenaikan harga beras itu tidak mengurangi ketersediaan stok beras dipasaran. Kendati demikian, pihaknya tetap mengantisipasi dengan melakukan operasi pasar dan kegiatan pasar murah.
Menurut dia, timbulnya kegelisahan akan naiknya harga beras dipasaran sangat beralasan. Sebab, berdekatan akan masuknya bulan suci ramadhan. Akan tetapi, dia optimis harga akan tetap stabil dikarenakan akan masuknya waktu panen raya.
“ Untuk oprasi pasar kita antisipasi salah satunya saat hari besar keagamaan. Kemudian secara rutin kita adakan pasar murah dan kita juga antisipasi jika ada kenaikan harga komoditi lainya.Intinya, jika bergejolak kita lakukan oprasi pasar dan Itu memang salah satu tugas kita, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Jadi antisipasi secara nyata yakni oprasi pasar dan pasar murah.”Jelasnya.