Kodrat Sunyoto: Komisi E DPRD Jatim Dorong Dinkes Galakkan PHBS untuk Tekan Penyebaran Leptospirosis

Kodrat Sunyoto: Komisi E DPRD Jatim Dorong Dinkes Galakkan PHBS untuk Tekan Penyebaran Leptospirosis
Anggota Komisi E DPRD Jatim Kodrat Sunyoto.

Terlebih lagi saat ini musim hujan dimana potensi munculnya kasus leptospirosis yang bersumber dari tikus ini cukup besar. Penyakit ini juga merupakan salah satu penyakit yang merupakan dampak atau bisa muncul akibat banjir.

“Intinya itu, Komisi E  meminta program Dinas Kesehatan yang orientasinya untuk peningkatan pola hidup bersih dan sehat, dan harus dilakuan secara sinergis karena ini kaitannya oleh tikus sehingga harus dilakukan dengna dinas yang terkait,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan tiga orang meninggal dari enam kasus leptospirosis yang menjangkit di sejumlah wilayah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sejak November 2022.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dan jajarannya sedang melakukan penanganan bagi yang terpapar serta pelacakan epidemiologi wabah menular tersebut di lingkungan setiap penderita yang teridentifikasi. Terlebih lagi, tiga orang lainnya sembuh dengan pengawasan ketat.

Sebaran leptospirosis di Kabupaten Tulungagung ini berada di Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut dengan satu orang meninggal; Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo dengan satu orang meninggal; dan Desa Dono, Kecamatan Sendang  dengan tiga orang terjangkit dan satu di antaranya meninggal dunia.

Mereka yang meninggal, kondisinya sudah memburuk. Selain juga mereka semua memiliki riwayat gangguan ginjal, sehingga rentan mengalami kefatalan saat terjangkit leptospirosis. Kini, kasus serupa kembali ditemukan pada satu orang warga Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung.

Gejala penyakit ini diawali dengan demam tinggi, badan menggigil seolah kedinginan, lesu, dan perut terasa mual, muntah, radang mata seperti iritasi, dan rasa nyeri pada otot betis. Gejala itu akan tampak pada empat sampai 10 hari setelah tertular. Waspada leptospirosis juga diterapkan di Kabupaten Bangkalan. Hal ini seiring dengan bencana banjir beberapa hari terakhir yang kerap terjadi di Bangkalan berpotensi menimbulkan penyakit. (sr/min)