Seiring meredanya kasus COVID-19, kata Erick laboratorium senilai Rp 1,8 miliar itu lantas dihibahkan kepada Unusa untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan pelayanan di bidang kesehatan.
“Kondisi container laboratorium dalam keadaan baik, bisa digunakan untuk deteksi Hepatitis B, Hepatitis C, Tuberkulosis, maupun kanker serviks,” ujarnya.
Laboratorium kontainer ini terdiri dari ruang PCR, anteroom, dan ruang ekstraksi. Alat-alat pendukung untuk ruang ekstraksi di antaranya Biological Safety Cabinet (BSC), 2 set Mikropipet, Vortex, hingga mesin ekstraksi otomatis (zeesan).
Sedangkan alat-alat pendukung ruang PCR di antaranya Laminar Air Flow (LAF), 1 set Mikropipet, Mesin PCR, Vortex, Spindown, hingga Biobase Laminar Air Flow.
Turut menyaksikan penyerahan alat ini Ketua Yellow Clinick pusat Aswin Tomo Andi Lolo dan Humas PT SLU sekaligus ketua Sarpras Yellow Clinick Pusat Tiara Wulan Juli. “Terimakasih Mas Aswin dan Ibu Tiara,” ucap Erick singkat. (*)