JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, sudah saatnya Indonesia menjadi produsen unggulan dan trendsetter atau pencipta tren fesyen muslim.
“Sudah saatnya kita tidak hanya menjadi konsumen, namun juga menjadi produsen unggulan dan bahkan menjadi trendsetter untuk produk modest fashion dunia. Dengan perkembangan teknologi yang ada, saya yakin kita dapat mewujudkan hal ini,” kata Angela dalam sambutannya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Angela memaparkan bahwa menurut data State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2019-2020, konsumsi fesyen muslim dunia akan mencapai 402 miliar dolar AS (sekitar Rp5,9 ribu triliun) pada tahun 2024. Indonesia sendiri, konsumsi fesyen muslim akan mencapai 21 miliar dolar AS (sekitar Rp312,4 triliun) dengan pertumbuhan 18,2 persen.
Sehingga, menurut Angela, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) fesyen muslim perlu mulai menggarap peluang tidak hanya di dalam negeri, tapi juga untuk melakukan ekspor.
“Pemerintah serius dalam mendorong dalam mendorong pertumbuhan UMKM go digital, tidak hanya dari segi jumlah tapi juga dari segi kualitas. Tidak hanya sekadar masuk ke dalam platform online, tapi para UMKM perlu memiliki skill untuk berjualan secara online sehingga dapat menjamin pengembangan dan keberlanjutan usaha mereka,” imbuh Angela.
Kemenparekaf sendiri, kata Angela, berkomitmen dalam mendukung UMKM ekraf untuk go digital mulai dari onboarding sampai pendampingan pemasaran, pemasaran, akses pembiayaan, dan berbagai insentif lainnya.