Pasuruan (WartaTransparansi.com) – Keberadaan infrastruktur jalan menjadi tolak ukur kebangkitan ekonomi baik pada tataran usaha mikro (UMKM) hingga industri. Dengan kondisi jalan yang baik atau layak setidaknya dapat memperlancar alur pendistribusian hasil karya UMKM maupun indutri.
Namun jika infrastruktur jalan yang tak layak ataupun rusak bisa mengambat mobilitas warga dan berdampak terhambatnya distribusi. Sepertiyang terpantau di poros jalan raya pantura wilayah Kabupaten Pasuruan atau tepatnya di Jalan Raya A.Yani Bangil, pada sisi selatan jembatan swadesi.
Kebeberadaan jembatan yang dibangun pada era tahun 90an tersebut, selalu saja terjadi kerusakan tiga tahun terakhir ini. Padahal pada sisi utara yang dibangun sejak jaman penjajahan dahulu, hingga saat ini masih kokoh dan jarang mengalami kerusakan.
Hal ini menjadi tanda tanya besar masyarakat. Seperti yang dikatakan Achmad Salim (50) salah seorang pelaku UMKM asal Latek-Bangil. ”Secara pribadi saya merasa aneh dengan keberadaan jembatan swadesi sisi selatan itu, kayaknya tiga tahun terakhir ini selalu saja rusak (berlubang) dan diperbaiki. Padahal perbaikan belum lama ini dikerjakan, kok sekarang sudah rusak lagi. Tidak seperti sisi utaranya, sangat kokoh dan jarang mengalami kerusakan, padahal dibangun sejak jaman Belanda (penjanjahan),”ucapnya.