Salah satu pengabdiannya yang paling monumental adalah keterlibatannya dalam pembangunan Jembatan Suramadu semasa menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum era Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2010-2014.
Sejak diresmikan pada 10 Juni 2009 oleh Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Suramadu telah menjadi sumber terjalinnya konektivitas antara Surabaya dan Pulau Madura. Yang mana, hal itu telah membawa imbas positif pada mobilisasi dan perekonomian Madura.
Selain itu, sebagai salah satu pakar yang ikut menggagas pembangunan landmark icon dan jembatan terpanjang di Indonesia tersebut, Hermanto juga telah berhasil menjadikannya destinasi wisata baru yang potensial.
Sebagai informasi, selain Jembatan Suramadu, Hermanto juga menggagas pembangunan Jembatan Kelok 9 di Sumbar, menyiapkan rencana pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera pada 2015, perencanaan pembangunan Jembatan Selat Sunda, dan pernah memberikan solusi pondasi kerusakan di Jalur Pantura yang selama ini menjadi proyek abadi pemerintah.
Tak hanya itu, ia bersama tim Persatuan Insinyur Indonesia juga menjadi pelopor UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang dan UU No. 11/2014 tentang Keinsinyuran.
Bahkan di akhir hidupnya, Hermanto menjadi Ketua Tim Pengarah Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) yang dibentuk oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Beliau meninggal setelah mengurus pembahasan terkait IKN di Semarang. Mudah-mudahan syahid karena beliau wafat dalam menjalankan tugas kenegaraan, tutupnya. (*)





